Jakarta, CNN Indonesia -- Penjualan listrik PT PLN (Persero) selama periode Januari-Februari 2018 baru mencapai 36,17 TeraWatthour (TWh) atau sekitar 15,3 persen dari target tahun ini, yaitu sebesar 239,26 TWh.
Meskipun secara tahunan tumbuh 3,72 persen, realisasi penjualan tersebut masih di bawah target ideal perseroan yang berharap bisa menjual sekitar 40 TWh pada dua bulan pertama tahun ini.
"Dua bulan ini penjualan listrik kami belum mencapai 40 TWh," ujar Direktur Perencanaan Korporat Syofvi Felienty Roekman di Kantor Pusat PLN, Kamis (22/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan, lanjut Syofvi, masih menanti kebijakan penyederhanaan golongan listrik pelanggan rumah tangga yang sempat mencuat beberapa waktu lalu.
Dengan kebijakan itu, pelanggan golongan listrik 1.300 VoltAmpere (VA), 2.200 VA, 3.300 VA, dan 4.400 VA bisa melakukan penambahan daya listrik ke 5.500 VA secara gratis, sehingga memiliki ruang jika ingin menggunakan listrik lebih besar untuk menunjang kegiatan ekonomi.
"Kami tidak mendorong orang untuk tidak efisien (dalam menggunakan listrik) karena pelanggan tetap membayar sesuai pemakaiannya. Dampaknya, ke penjualan juga tidak terlalu signifikan karena hanya di rumah tangga," terang dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Niaga PLN Yuddy Setyo Wicaksono merinci, penjualan listrik terbesar didominasi oleh sektor rumah tangga yang mencapai 14,91 TWh. Namun pertumbuhannya hanya 0,96 persen secara tahunan.
"Dari sektor rumah tangga, sekarang masyarakat banyak yang menggunakan peralatan hemat energi," imbuh Yuddy.
Sementara, penjualan sektor industri mencapai 12,11 TWh atau mekar 5,6 persen. Berikutnya, sektor bisnis 6,46 TWh atau positif 5,1 persen, dan sektor lain-lain tumbuh 6,1 persen menjadi 2,69 TWh.
"Untuk pertumbuhan industri sebenarnya masih cukup ok karena masih di atas pertumbuhan ekonomi," katanya.
Secara umum, Yuddy menilai konsumsi listrik di awal tahun ini masih tumbuh cukup bagus dibandingkan tahun lalu, meskipun pertumbuhannya tak sebesar yang diharapkan. Tak ayal, Yuddy optimistis target penjualan listrik tahun ini masih bisa tercapai.
(bir)