Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat kini bisa memberi surat utang negara (SUN) ritel via daring (online) baik melalui bank, perusahaan efek, bahkan
financial technology (fintech) mulai Mei 2018.
Kementerian Keuangan memaparkan terdapat enam bank besar, dua perusahaan efek, dan satu perusahaan fintech yang mendaftar menjadi distributor dan mengikuti proyek percontohan sistem penjualan SUN ritel
online.Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Loto Srinata Ginting mengatakan perbankan di antaranya PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata dan PT Bank DBS Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, perusahaan efek antara lain PT Trimegah Sekuritas Indonesia dan PT Bareksa. Perusahaan
fintech yakni Investree.
"Selain itu juga ada dua perusahaan efek dan satu
fintech," ucap Loto, Jumat (6/4).
Sampai saat ini, pemerintah masih membuka kesempatan bagi perusahaan lain yang tertarik untuk menjual SUN ritel secara
online."Batas akhir pendaftaran 10 April 2018 pukul 16.00 WIB (bagi mitra distribusi)," terang Loto.
Kemudian, penandatanganan perjanjian pemerintah dengan mitra distribusi ini akan dilakukan pada 9 Mei mendatang. Sebelum itu, pemerintah akan melakukan beberapa hal seperti evaluasi dokumen proposal, persetujuan pendahuluan, dan kick off meeting.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan penjualan SBN ritel secara
online ini lebih menyasar kepada anak muda.
Dalam hal ini, jenis SBN yang bisa dibeli secara online, yaitu Saving Bond Ritel (SBR) SBR003. Pemerintah akan berupaya memberikan imbal hasil (yield) lebih tinggi dibandingkan deposito untuk menarik masyarakat melakukan pembelian.
"Ini mudah sekali, jadi jangan hanya menabung di deposito," tutur Luky.
Rencananya, pemerintah akan mulai menerbitkan SBN ritel yang dapat dibeli secara online ini mulai Mei 2018. Luky optimis inovasi ini akan lebih banyak menjaring investor domestik.
(lav/bir)