Jakarta, CNN Indonesia -- Forum Indonesia-Afrika (Indonesia-Afrika Forum/IAF) 2018 mencatat kesepakatan bisnis antara Indonesia dan sejumlah negara Benua Afrika dengan total senilai US$586,56 juta.
Nilai kesepakatan bisnis itu diumumkan dalam acara pembukaan IAF 2018 di Nusa Dua Bali Convention Center (NDBCC) di Nusa Dua Bali, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/4).
Kesepakatan bisnis tersebut mencerminkan kerja sama ekonomi konkret serta menandai kolaborasi awal demi memperkuat pertumbuhan ekonomi antara Indonesia dan Afrika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan bisnis senilai sekitar US$586 juta itu tercapai melalui kesepakatan yang disahkan beberapa perusahaan seperti, antara Indonesia Eximbank dan The African Export-Import Bank, Indonesia Eximbank dan Standard Chartered Bank, PT Wijaya Karya dan Chief of Cabinet of Niger, PT TIMAH dan Topwide Ventures, Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia Max Air dan Ethiopian Airlines, serta PT Perusahaan Perniagaan Internasional dan Madarach Madagascar.
Dalam pembukaan Forum Indonesia-Afrika di Nusa Dua, Bali itu juga diumumkan rencana kerja sama bisnis antara Indonesia dan negara-negara Afrika ke depan akan mencapai nilai US$1,3 miliar.
Rencana bisnis tersebut dilakukan oleh beberapa pihak, antara lain PT Wijaya Karya (Wika) di Niger, Algeria, dan Mozambik; PT PAL Indonesia di Gabon, Guinea-Bissau, Senegal; PT Pertamina di Nigeria; PT INKA di Zambia; Indonesian Eximbank dan ICIEC di 24 negara; Ethiopian Airlines untuk penerbangan langsung Addis Ababa-Jakarta.
Dalam rangkaian kegiatan IAF, terdapat pula beberapa panel diskusi antara Indonesia dengan negara-negara Afrika tentang pembuatan kebijakan dan perspektif terkait topik-topik strategis. Topik itu antara lain soal diplomasi ekonomi, pembangunan infrastruktur, inisiatif fasilitas pembiayaan, transformasi digital, dan kerja sama industri strategis.
Selanjutnya, ada pula diskusi terkait konektivitas, ekonomi digital, pertanian, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular, serta masa depan hubungan ekonomi Indonesia-Afrika.
Sepanjang forum tersebut, para menteri, pejabat tinggi, CEO, bankir, dan pemimpin Kamar Dagang dan Industri dari Indonesia dan negara-negara Afrika berdiskusi dan bertukar pikiran.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyambut para CEO dan perwakilan bisnis dari Afrika, termasuk Ethiopian Airlines, Topwide Ventures Limited, Africa Export-Import Bank, Amirco Commercial Service.
IAF merupakan acara yang diadakan untuk pertama kalinya oleh pemerintah Indonesia sebagai wadah untuk mendorong kerja sama ekonomi konkret antara Indonesia dengan negara-negara Afrika.
IAF sejalan dengan dorongan Presiden Joko Widodo agar Indonesia segera memasuki pasar-pasar nontradisional, terutama Afrika. Pemerintah juga berupaya untuk mengonversi kedekatan hubungan politik Indonesia dengan negara-negara Afrika menjadi kedekatan hubungan ekonomi.
(antara)