Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
Bank Indonesia (BI) kuartal I 2018 mengungkap bahwa pelaku usaha optimis inflasi tahun ini akan turun menjadi 3,44 persen dibanding realisasi tahun lalu, yakni 3,61 persen.
"Perkiraan inflasi tersebut masih berada dalam rentang sasaran inflasi 2018, yaitu sebesar 3,5 persen, plus satu minus satu persen," ujar Yati Kurniati, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI, Kamis (12/4).
Jika dirinci, proyeksi inflasi paling tinggi berasal dari responden yang berasal dari sektor jasa keuangan, real estate, dan jasa perusahaan yaitu sebesar 3,51 persen. Sementara, responden dari sektor listrik, gas, dan air bersih memperkirakan inflasi terendah sebesar 3,32 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, SKDU mengambil sampel 3.200 perusahaan menengah dan besar di seluruh wilayah Indonesia, dengan omzet minimal Rp 2,5 miliar per tahun dan jumlah tenaga kerja lebih dari 20 orang.
Responden dari sektor-sektor lain seperti pertambangan, industri pengolahan, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran memperkirakan inflasi berada di bawah 3,5 persen.
Yati menekankan proyeksi inflasi hanya diambil dari optimisme dunia usaha yang ditangkap dalam kuesioner yang telah diisi.
Dalam hal ini, survei tidak mempertimbangkan faktor kebijakan pemerintah terkait pengendalian inflasi, seperti kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) bahan pokok dan penetapan tarif listrik maupun bahan bakar minyak.
"Survei ini tidak ditujukan untuk mengkaji kebijakan pemerintah. Kalau ada keperluan khusus, bisa dilakukan (survey lain) tetapi bukan pada survei yang kami keluarkan ini," pungkasnya.
(bir)