Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan dapat meneken
perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) paling lambat pada November 2018 mendatang.
"Oktober atau November disepakati oleh kedua pimpinan atau kepala negara untuk ditandatangani," ucap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, akhir pekan lalu.
IA-CEPA merupakan kesepakatan dagang antara Indonesia dengan Australia. Dengan kata lain, perdagangan antara kedua negara akan meningkat melalui perjanjian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, lanjut Enggartiasto, proses perjanjian IA-CEPA telah mencapai 90 persen. Untuk itu, perwakilan dari Australia akan datang ke Indonesia untuk mendiskusikan beberapa hal pada bulan ini.
"Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Steven Ciobo tidak keberatan datang ke Indonesia, karena di sini saya banyak urusan," jelasnya.
Setelah itu, ia menargetkan naskah resmi perjanjian bisa diselesaikan pada Agustus 2018 sebelum ditandatangani jelang akhir tahun ini.
Menurut Enggar, hal lainnya yang masih dalam pembahasan hanyalah permintaan teknis dari Australia berupa membuka bea masuk untuk perdagangan jasa dengan Indonesia.
"Tidak banyak lagi, Insyaallah bisa selesai," tegas Enggartiasto.
(bir)