Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat hanya sekitar tujuh persen
transaksi perbankan yang masih dilakukan di cabang perseroan pada tahun ini. Transaksi lewat cabang pun diperkirakan bakal terus berkurang dan hanya tersisa tiga persen pada 2020.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menuturkan transaksi perbankan perseroan lewat digital mencapai sekitar 12 juta per hari. Tahun ini, ia memperkirakan transaksi digital perseroan mencapai sekitar 15-18 juta per hari.
"Saat ini, sekitar 93 persen transaksi bank sudah lewat digital. Dua tahun lagi bahkan sudah mencapai 97 persen, jadi hanya tiga persen transaksi yang tersisa di cabang," ujar Kartika saat berkunjung di kantor Transmedia, Rabu (25/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Bank Mandiri gencar memperbarui sistem teknologi perbankan perseroan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kebiasaan masyarakat yang mulai beralih pada transaksi digital.
"Sistem kami tentu harus siap, dan ini sebelumnya sudah kami siapkan. Tak hanya teknologi, tentu juga keamanannya," terang dia.
Perbankan, menurut dia, harus mampu mengimbangi perkembangan perusahaan teknologi finansial (
fintech) yang mulai merambah pada sistem pembayaran, yang selama ini hanya diselenggarakan bank. Jika tak mengimbangi, bukan tak mungkin bank akan ditinggalkan masyarakat.
"Kalau tidak mampu mengikuti, bukan tak mungkin 10 tahun lagi bank akan benar-benar ditinggal," ungkap dia.
Sementara itu, guna mendorong pengembangan teknologi, bank BUMN ini telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1 triliun di tahun ini.
"Kami tahun ini alokasikan belanja modal sekitar Rp1 triliun. Hampir setiap tahun jumlahnya ada dikisaran tersebut," ujar Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan.
(agi/bir)