Jakarta, CNN Indonesia -- Tarif
light rail transit (LRT) Jakarta masih digodok oleh pemerintah dan pengembang. Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi mengatakan hingga saat ini belum ada tarif pasti karena pemerintah dan pengembang masih menggodok jumlah tarif yang pas untuk LRT.
Sejauh ini, dia mengatakan tarif LRT diprediksi dibanderol Rp12 ribu untuk sekali jalan. Namun, ia mengatakan harga itu masih bisa berubah.
"Belum ada kepastian soal tarif. Tapi waktu itu
ancer-ancernya sekitar Rp12 ribu dalam studi. Itu sudah disubsidi 50 persen.
Real pricenya Rp25 ribu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Budi memproyeksikan dengan rampungnya LRT dan MRT, Jakarta diproyeksikan bisa bebas macet pada 2023.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi didampingi Direktur SDM Adhi Karya, Agus Karianto meninjau proges proyek light rapid transit (LRT) di Pancoran, Jakarta 29 April 2018. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Pasalnya, moda anyar tersebut dapat mengangkut empat hingga lima juta orang. Dia pun berharap agar di masa mendatang masyarakat secara perlahan dapat meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi umum untuk berpergian.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur SDM PT Adhi Karya (Persero) Agus Karianto mengatakan saat ini proyek LRT sudah mencapai 37 persen pengerjaan.
Dia memaparkan 37 persen itu termasuk pengerjaan Lintas 1 LRT Cibubur-Cawang yang sudah 60 persen, serta pengerjaan jalur 2 LRT lintas Cawang-Dukuh Atas dan Lintas 3 Cawang-Bekasi Timur yang baru mencapai 22 persen dan 40 persen.
"Jadi proyek 3 lintasan itu sudah mencapai 37 persen sejauh ini. Pengerjaan termasuk pembangunan tiang fondasi hingga pemasangan rel. Instalasi kabel juga sudah dipasang dibeberapa bagian," kata Agus.
"Kami berusaha proyek ini bisa selesai tepat waktu," paparnya.
Agus mengatakan LRT lintas 1, 2, 3 rampung pada pertengahan 2019 mendatang.
(age)