Progres LRT Jabodebek 34 Persen, Adhi Kantongi Rp3,4 Triliun

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 09 Mar 2018 18:42 WIB
Adhi Karya selaku kontraktor proyek LRT Jabodebek menyebut progres pembangunan mencapai 34 persen dan telah menerima pembayaran Rp3,4 triliun dari pemerintah.
Adhi Karya selaku kontraktor proyek LRT Jabodebek menyebut progres pembangunan mencapai 34 persen dan telah menerima pembayaran Rp3,4 triliun dari pemerintah. (CNN Indonesia/Tutiek Apriyanti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Progres pembangunan prasarana kereta api ringan (light rail transit/LRT) wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) Fase I baru hingga 2 Maret 2018 tercatat baru mencapai 34 persen. Proyek yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan rampung di akhir 2019.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Budi Harto menjelaskan, atas kemajuan pembangunan tersebut, perseroan yang bertindak sebagai kontraktor PT KAI (Persero) telah menerima realisasi pembayaran pertama sebesar Rp3,4 triliun (di luar pajak) Kamis (8/3) kemarin.

"Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan LRT Jabodebek Fase I hingga September 2017," ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi merinci, kemajuan terbesar pembangunan proyek yang dimulai sejak September 2015 ini terjadi pada rute Cawang - Cibubur yang mencapai 57,3 persen dari total 14,3 kilometer (km). Kemudian, Cawang - Bekasi Timur 28,7 persen dari 18,3 km dan terakhir, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 17,7 persen dari 10,5 km.


Ia mengakui pencairan pembayaran memakan waktu karena ada beberapa item yang memerlukan audit negara. Namun, Budi meyakini ke depan tidak ada kendala mengenai ketersedian dana KAI untuk membayar proyek tersebut karena sudah disokong oleh pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) maupun sindikasi bank senilai lebih dari Rp18 triliun.

Selanjutnya, perseroan akan menerima pembayaran tahap kedua sekitar Rp2 triliun mengacu kepada progres pekerjaan dari Oktober 2017 sampai dengan Desember 2017. Berikutnya, pembayaran akan dibayarkan per tiga bulan. Adapun total keseluruhan nilai proyek mencapai Rp22,6 triliun.

Hingga akhir tahun ini, progres pembangunan diperkirakan mencapai 80 persen. Perseroan menargetkan pembangunan fisik seluruh prasarana LRT Jabodebek rampung pada Maret 2019 mendatang dan diharapkan bisa beroperasi pada awal Juni 2018.


Lebih lanjut, Budi menegaskan seluruh pengerjaan proyek LRT telah berjalan dengan normal setelah sebelumnya sempat terhenti untuk evaluasi selama dua hari. Sebagai pengingat, kecelakaan selama pembangunan LRT telah beberapa kali terjadi. Pada 15 November lalu, beton dari pembangunan proyek LRT Adhi Karya jatuh ke Jalan Cikopo Timur, Tebet, Jakarta Selatan, dan menimpa sebuah mobil.

"Perbaikan dilakukan dalam bentuk pendisiplinan, penyegaran, dan kunjungan-kunjungan ke proyek terus kami lakukan," ujarnya.

Sebagai informasi, hingga akhir Februari 2018, perseroan mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp1,32 triliun dari target Rp23,3 triliun. Realisasi perolehan proyek besar hingga akhir bulan kedua, antara lain, proyek enam ruas tol dalam kota sebesar Rp278,8 miliar, fasilitas Makassar New Port sebesar Rp234,6 persen, dan Jasmin Apartemen Bogor melalui anak perusahaan PT APG sebesar Rp228,8 miliar. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER