Masyarakat Minta Pemerintah Tak Plin-Plan Soal Cuti Lebaran

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mei 2018 10:28 WIB
Telah mengantongi tiket mudik, beberapa orang meminta agar pemerintah tidak mencabut kembali kebijakan penambahan libur lebaran tiga hari.
Pemerintah kini tengah mengkaji ulang tambahan libur lebaran sebanyak tiga hari. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat meminta pemerintah tak 'plin-plan' dalam memutuskan tambahan cuti bersama atau libur Lebaran 2018.

Misalnya Aditya Saiful (27) yang mengaku tak ingin pemerintah mengubah kembali aturan yang telah dibuat lantaran sudah memesan tiket pesawat untuk perjalanan mudik ke kampung halaman pada tanggal 9 Juni 2018, sesuai dengan rencana pemerintah sebelumnya.

"Kemarin kan katanya mulai tanggal 11 Juni sudah cuti bersama, kebetulan itu hari Senin, jadi saya pikir sejak hari Sabtu, tanggal 9 Juni langsung mudik saja," ujar Aditya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, sambung Aditya, sebagai calon pemudik yang sudah memesan tiket transportasi, ia khawatir bila keputusan diganti, maka dirinya perlu membeli tiket di tanggal yang berbeda dan dengan harga yang lebih mahal. Ia pun takut kehabisan tiket lantaran sudah sangat berdekatan dengan masa Ramadan.

Aditya sebelumnya juga mengganti tanggal penerbangan setelah pemerintah pada pertengahan April lalu memutuskan untuk memberikan libur tambahan tiga hari, pada 11, 12, dan 20 Juni.

"Kemarin saat diberitahu liburnya bertambah, saya langsung ubah pemesanan tiket, dari tanggal 11 Juni ke 9 Juni. Sekarang kalau diubah lagi, masa saya harus ubah lagi? Takutnya kehabisan tiket," ujarnya.

Kendati begitu, sebagai Pegawai Negeri Sipil di sebuah kementerian, Aditya mengaku tak keberatan bila cuti tetap ditambah karena hal itu takkan mengurangi jatah cuti tahunan miliknya.

Senada dengan Aditya, Anisa Rachmawati (24) yang sehari-hari bekerja di perusahaan swasta bidang konstruksi mengatakan tak ingin keputusan pemerintah diubah lagi. Sebab, cuti bersama yang ditetapkan pemerintah wajib dijalankan bagi karyawan kantor dan dipotong jatah cuti tahunan.

"Karena kemarin sudah wajib dikenakan, jadi sudah terlanjur beli tiket mudik. Kalau diganti lagi, tahu begitu mending saya tidak perlu mudik sejak tanggal 10 Juni. Lebih baik seperti rencana awal, baru mudik tanggal 13 karena baru kena cuti bersama," katanya.

Sedangkan, Razan Izazi (25) rupanya mengaku tak ambil pusing dengan keputusan pemerintah. Pasalnya, perusahaan swasta di bidang e-commerce tempatnya bekerja tak mengikuti aturan pemerintah yang mewajibkan pengambilan tambahan cuti bersama Lebaran dan dihitung sebagai jatah cuti tahunan.

"Kalau kantor saya, cuti bersama yang resmi hanya 13-14 Juni, bagi yang mau cuti dari tanggal 11 Juni silakan, tapi dihitung sebagai jatah cuti tahunan. Nah, karena hal itu, jadi tidak banyak yang ambil cuti itu, termasuk saya," terangnya.

Di sisi lain, ia juga mengaku tak kesulitan bila pemerintah kembali mengubah ketentuan cuti bersama karena bukan calon pemudik dan belum memiliki rencana khusus untu mengisi masa cuti bersamanya, selain berkumpul dengan keluarga di rumah.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) kini tengah menghitung kembali dampak ekonomi yang akan ditimbulkan kebijakan penambahan libur lebaran sebanyak tiga hari

Kajian itu dilakukan karena pemerintah mendengar banyak masukan dari kalangan industri dan pengusaha, baik dari sisi eksportir hingga importir.

Pemerintah sendiri masih harus membahas keputusan tersebut dalam rapat lanjutan bersama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang PMK Puan Maharani.

"Belum ada keputusan, jadi tadi hanya diskusi tentang dampak ekonomi dengan penambahan cuti bersama tiga hari. Nanti akan ada rapat koordinasi lagi, tapi belum ditetapkan tanggalnya," katanya.

Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ingin penambahan cuti bersama tetap dijalankan. Alasannya, dapat memecah konsentrasi kemacetan yang diproyeksi akan menumpuk pada tanggal 13-14 Juni.

Selain itu, ia juga mempertimbangkan pentingnya konsistensi dari kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah agar tetap dijalankan. "Makanya kalau saya maunya konsisten," ujarnya.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER