Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menyatakan hasil akhir keputusan penambahan cuti bersama untuk Idul Fitri akan ditentukan dalam satu hingga dua hari pada pekan ini.
Hal itu terkait dengan rencana pemerintah untuk mengkaji kembali tambahan cuti yang telah diputuskan sebelumnya.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menuturkan, pemerintah akan mengajak Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, hingga kalangan usaha untuk menilai dampak ekonomi yang ditimbulkan liburan bersama tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kami akan kumpul dulu semua kementerian dengan mengundang pihak-pihak terkait dan itu kami akan sampaikan kembali dalam waktu satu dua hari ini. Kami harus bisa mendengarkan, kalau kemudian ada masukan sehingga tidak ada yang dirugikan atau merasa dirugikan," jelas Puan ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (2/5).
Dia menegaskan pertimbangan utama pemerintah dalam mengkaji penambahan cuti tersebut adalah macam kesiapan bandara, pelabuhan, perbankan, dan jangka waktu perdagangan bursa efek. Namun, faktor lain seperti sosial dan ketenangan dalam melakukan kegiatan agama juga ikut diperhitungkan.
"Jangan sampai produktivitas berkaitan dengan ekonomi tidak kami cermati. Namun jangan sampai itu mengurangi waktu bersilaturahmi umat Muslim dan seluruh rakyat Indonesia menjelang puasa dan Idul Fitri," katanya.
Puan menyatakan hal itu pun sudah disampaikan ke Presiden Jokowi dalam rapat terbatas. Kesimpulannya bakal diperoleh pada pekan ini.
"Insya Allah keputusannya minggu ini," jelas Puan.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan tambahan tiga hari cuti bersama yakni 11, 20, dan 21 Juni baik bagi pegawai swasta maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan asumsi Idul Fitri jatuh pada 15 dan 16 juni. Keputusan ini diambil untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang terjadi di masa arus balik dan arus mudik.
(asa)