Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau
BRI mencatat telah menyalurkan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada kuartal I 2018 sebesar Rp22,3 triliun. Jumlah itu setara dengan 28,1 persen dari target penyaluran KUR perusahaan sepanjang tahun ini.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengungkapkan perusahaan menargetkan dapat menyalurkan KUR sebesar Rp79,7 triliun hingga akhir 2018. Hal tersebut juga sesuai dengan arahan pemerintah kepada perusahaan pelat merah tersebut.
"BRI berhasil menyalurkan KUR kepada lebih dari 1,1 juta debitur sepanjang kuartal I 2018," terang Suprajarto, Kamis (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan pihaknya akan lebih banyak menggenjot KUR di sektor produktif tahun ini dengan menggalakan program mewirausahakan petani (korporatisasi petani). Salah satunya, dilakukan BRI dengan membantu petani membuat kemasan beras untuk dijual.
"Di sana kasih penggilingan padi,
hand tractor, kemudian termasuk kami kembangkan pengemasannya, karena beras yang dijual dengan plastik biasa yang dicetak bagus ini harganya lebih mahal," papar Suprajarto.
Selanjutnya, Suprajarto membuka peluang untuk melakukan hal serupa kepada petani lainnya, seperti bawang, cokelat, dan kopi. Pasalnya, cokelat yang sudah diolah tentu memiliki nilai tambah sehingga bisa lebih menguntungkan bagi petani.
"Kemudian kartu tani juga terus dikembangkan ya, ini luar biasa untuk
database petani," ucap Suprajarto.
Di sisi lain, BRI juga mengembangkan penyaluran kreditnya ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Porsi kredit ke segmen itu pada kuartal I 2018 meningkat menjadi 77,2 persen dari sebelumnya yang hanya 74,4 persen.
"Penyaluran kredit ke segmen UMKM kuartal I 2018 senilai Rp584,7 triliun. Ini komitmen kami untuk pemberdayaan UMKM dan meningkatkan sektor riil," jelas Suprajarto.
Secara keseluruhan, ia memaparkan perusahaan menyalurkan kredit sebesar Rp757,68 triliun atau naik 11,2 persen dari sebelumnya yang hanya Rp681,27 triliun.
(agi)