Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bertemu dengan perwakilan ExxonMobil dan Freeport terkait dengan pembahasan kemudahan berbisnis di Indonesia.
Pertemuan itu dilakukan antara KSP dengan American Chamber of Commerce (AmCham) Indonesia pada Kamis (3/5). Perwakilan bisnis yang datang di antaranya adalah ExxonMobil, Ernst & Young, Coca Cola, GE, Castle Asia, hingga Freeport.
Moeldoko menuturkan saat ini masyarakat semakin dewasa dalam berdemokrasi. Oleh karena itu, dia menegaskan, investor tak perlu meragukan untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KSP juga selalu terbuka untuk mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin ada di lapangan," kata Moeldoko, seperti dikutip dari situs resmi KSP, Jumat (4/5).
Pembahasan itu menyangkut soal kondisi ekonomi di masa mendatang serta sejumlah tantangan eksternal. Selain itu, KSP dan AmCham juga membahas tentang kemudahan berbisnis, kualitas aturan hingga fungsi lembaga yang dipimpin oleh Moeldoko.
Dalam keterangan itu, perwakilan perusahaan tersebut menyatakan apresiasi dalam pertemuannya dengan Moeldoko. Hal itu juga merupakan pertemuan pertama kalinya.
Pada November lalu, Bank Dunia dalam laporan teranyarnya menaikkan peringkat Indonesia ke posisi 72, naik 19 peringkat dibandingkan posisi 2017. Kendati demikian, peringkat Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam.
Indonesia mengantongi skor 66,47 atau naik 2,25 dibanding tahun lalu. New Zeland sendiri yang memperoleh peringkat pertama kemudahan berbisnis mengantongi skor 86,55.
Sementara itu, Singapura berada di peringkat kedua dengan skor 84.57, Malaysia di peringkat ke-24 dengan skor 78,43, Thailand di peringkat ke-26 dengan skor 77,44, dan Vietnam di peringkat ke-68 dengan skor 67,93.
(asa)