Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut
investor di sektor riil belum terpengaruh dengan isu
terorisme yang melanda Indonesia beberapa waktu terakhir. Investor disebut masih yakin dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan bahwa sebagian besar investor yang mendatangani pihaknya justru berkeinginan mengajukan minat. Kendati demikian, ia mengaku terdapat sebagian kecil investor yang menanyakan masalah keamanan di Indonesia.
Investor yang mendatangi BKPM, antara lain, bergerak di sektor manufaktur dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa perusahaan datang ke BKPM tidak membahas itu, mereka justru membahas pengembangan mereka. Tentunya ada yang
concern, tapi kami bilang iti sudah ditangani oleh kepolisian," ujar Azhar ditemui di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Rabu (16/5).
Suara serupa disumbang oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Ia bilang, investor tentu membutuhkan kepastian soal hukum dan keamanan. Namun, sejauh ini, pelaku industri manufaktur yang diajak bicara oleh instansinya masih percaya diri.
Ia menilai sentimen kuat yang mempengaruhi pelaku usaha adalah kondisi makroekonomi Indonesia. Saat ini, kondisi itu masih terbilang mumpuni, di mana pertumbuhan ekonomi kuartal I kemarin mencapai 5,06 persen dan daya beli yang tercermin dalam inflasi masih di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni 3,5 persen.
"Kami bicara dengan sektor, semuanya
confident karena memang ekonomi tak boleh kena imbas dari ancaman negatif. Sekarang sih masih aman," imbuh dia.
Justru menurutnya, kondisi ekonomi yang tetap berjalan menunjukkan bahwa Indonesia masih bisa berdiri di tengah situasi keamanan yang kurang kondusif.
"Aksi-aksi ini kan tujuannya mengganggu, namun karena masih baik-baik saja, artinya ancaman mereka tidak berpengaruh. Kami tegaskan, kami tidak takut menghadapi ini (terorisme)," imbuh dia.
Hingga kuartal I kemarin, BKPM mencatat realisasi investasi sebesar Rp185,3 triliun. Angka ini naik 11,8 persen dibanding tahun seblumnya yaitu Rp165,8 triliun. Sementara itu, industri manufaktur di kuartal I kemarin tumbuh 5,03 persen atau melemah dibanding kuartal sebelumnya 5,14 persen.
(agi/bir)