Rencana BRI 'Bersarang' di Bank Muamalat Makin Mantap

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Mei 2018 07:59 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memantapkan langkahnya untuk mengelola Bank Muamalat, sebelum melakukan aksi penerbitan saham baru (rights issue).
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memantapkan langkahnya untuk mengelola Bank Muamalat, sebelum melakukan aksi penerbitan saham baru (rights issue). (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 'bersarang' di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk semakin mantap. Jika tidak ada aral melintang, bank pelat merah tersebut memastikan akan mengelola Bank Muamalat sebelum melakukan rights issue.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan manajemen telah berkomunikasi dengan manajemen Bank Muamalat dan tengah membahas skema-skema penyelamatan.

"Saya masih kaji dalamnya seperti apa, kalau memang relatif tidak membuat sulit BRI, saya confirm masuk. Tapi bukan beli, skemanya macam-macam," ujar Supra, sapaan akrabnya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jumat (18/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut dia, ada beberapa skema yang mungkin dilakukan untuk masuk ke Bank Muamalat. Namun, ia memberi sinyal bahwa skema pertama yang akan diambil ialah dengan menjadi mitra strategis (strategic partner).

"Begitu masuk, kami kelola dulu lah. Kalau sudah, rights issue baru. Jadi, nanti tahap kedua rights issue," jelasnya.

Kendati berencana masuk ke Bank Muamalat, namun Supra belum ingin memastikan apakah nantinya anak usaha syariah yang dimiliki, PT BRI Syariah akan dilebur dengan Bank Muamalat atau tidak.

"Kami lihat nanti, karena saya tidak mau syariah saya yang kemarin sudah IPO () dengan sukses, nanti malah ketarik-tarik," katanya.

Ia juga masih enggan membagi proyeksi berapa dana yang disiapkan untuk disuntikkan ke Bank Muamalat. Namun, sebelumnya BRI menyatakan bahwa perseroan menyiapkan sekitar Rp3 triliun untuk bisnis anorganik.

Selain itu, ia juga enggan menyebut tenggat waktu terrealisasinya rencana itu. Meskipun, Bank Muamalat sempat menargetkan bisa mendapatkan kepastian investor pada semester I 2018. "Saya tidak ada target untuk Bank Muamalat," pungkasnya.


Sebelumnya, Bank Muamalat menambah opsi penukaran aset (aset swap) dan penerbitan sukuk subordinasi kepada calon investor. Kedua opsi suntikan modal ini melengkapi skema yang sebelummnya telah ditawarkan, yaitu berupa penyuntikan modal langsung.

Penukaran aset dapat dilakukan antara aset baik milik Investor dengan aset yang kurang baik miliki perseroan.

"Itu akan mengurangi aset tertimbang rata-rata, sehingga akan improvisasi kami punya Capital Adequacy Ratio (rasio permodalan). Ini bisa bank, bisa juga konsorsium," terang Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana beberapa waktu lalu. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER