Tiga Investor Tertarik Pinang Bank Muamalat

Agustiyanti | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mei 2018 13:27 WIB
PT Bank Muamalat Tbk mengaku terdapat tiga investor dari dalam dan luar negeri yang tertarik menyuntikkan modal pada bank syariah tertua di Indonesia tersebut.
PT Bank Muamalat Tbk mengaku terdapat tiga investor dari dalam dan luar negeri yang tertarik menyuntikkan modal pada bank syariah tertua di Indonesia tersebut. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Direktur PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Achmad K Permana menyebut terdapat tiga calon investor dari dalam dan luar negeri yang tertarik untuk menyuntikkan modal ke bank syariah tertua di Indonesia itu.

"Ada tiga calon investor, yang dari luar dua, dalam negeri satu. Tiga-tiganya masih on progress. Tapi saya belum bisa konfirmasi siapa spesifiknya sampai nanti kalau sudah sign dan agree dengan kami," ujar Permana, Jumat (4/5), seperti dikutip dari Antara.

Permana menyebut bahwa dua calon investor dari luar negeri, terdiri dari konsorsium asal Singapura dan Timur Tengah. Sementara, ketika ditanya bahwa investor dari dalam negeri adalah bank BUMN, Achmad menolak untuk mengkonfirmasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada dari dalam negeri juga. Setelah confirm nanti kami disclosed siapa," ujar Achmad.

Sejak tahun lalu, Bank Muamalat memang sudah merencanakan untuk melakukan aksi korporasi melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) guna menambah permodalan.


Semula, PT Minna Padi Investama siap menjadi pembeli siaga dalam rights issue tersebut. Namun, rencana tersebut batal, seiring tak disetujuinya skema pengambilalihan Bank Muamalat yang diajukan Mina Padi kepada OJK.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyatakan, Bank Muamalat tidak mengalami persoalan likuiditas yang mengkhawatirkan namun membutuhkan investor yang bisa menyuntikkan modal untuk ekspansi usaha.

Pada akhir tahun lalu, modal Bank Muamalat justru tercatat melejit Rp1.66 triliun di banding 2016 hingga mencapai Rp4,99 triliun. Namun, kenaikan modal tersebut diakui terjadi karena diperhitungkannya setoran dana 'tanda jadi' Mina Padi di rekening escrow sebagai setoran modal.

Escrow merupakan perjanjian legal ketika sebuah barang (umumnya berupa uang) disimpan oleh pihak ketiga, sementara menunggu isi kontrak terpenuhi.


Berdasarkan hitungan kasar CNNIndonesia.com, jika tak memperhitungkan dana Mina Padi di rekening escrow, CAR Bank Muamalat hanya tercatat sebesar 9,22 persen. Padahal, berdasarkan profil risikonya yang tercantum dalam laporan keuangan perseroan, Bank Muamalat harus memiliki modal minimal sebesar 10 persen

Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso sebelumnya mengaku dana Mina Padi memang sempat dikunci (lock up) atau tak bisa ditarik. Ia juga mengaku dana tersebut memang diperhitungkan sebagai modal inti Bank Muamalat.

"Escrow itu tidak dipakai, cuma ini masuk ke buffer (cadangan tambahan modal Bank Muamalat)," terang Wimboh.

Wimboh pun mengaku tak khawatir modal Bank Muamalat akan kembali menciut setelah dana tersebut dikembalikan. Pasalnya, nantinya bakal ada dana dari investor baru. (lav/antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER