Jakarta, CNN Indonesia -- Di era kenaikan
suku bunga acuan oleh bank-bank sentral di dunia, Komite Kebijakan Moneter (MPC), bank sentral Ghana memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan. Tak tanggung-tanggung, penurunannya mencapai 100 basis poin (bps) menjadi 17 persen.
Gubernur Bank of Ghana Ernest Addison mengungkapkan keputusan untuk menurunkan suku bunga acuan demi menyeimbangkan risiko yang landai terhadap inflasi dan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Risiko terhadap inflasi dinilai telah berkurang. Selain itu, perkembangan global dan domestik dianggap belum menimbulkan ancaman terhadap inflasi dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komite siap untuk mengambil langkah-langkah kebijakan yang tepat, guna mengatasi ancaman potensial terhadap jalur disinflasi," terang Addison mengutip Antara, Selasa (22/5).
Sebagai informasi, inflasi Ghana turun lebih lanjut menjadi 9,6 persen pada April. Ditargetkan, inflasi negara dari benua hitam tersebut mencapai 8 persen pada akhir tahun nanti atau paling lambat awal tahun depan.
Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Ghana mencapai 8,5 persen. Namun, Addison menuturkan indikator pertumbuhan pada kuartal pertama ini menunjukkan perlambatan.
Pun demikian, ia optimistis prospek pertumbuhan ekonomi Ghana
rebound secara bertahap dalam jangka menengah, yang ditopang oleh lingkungan eksternal yang menguntungkan dan kebijakan pemerintah yang mendukung.
(antara/bir)