Dibuka Melemah Rp14.155 per Dolar AS, Rupiah Diramal Menguat

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Jumat, 25 Mei 2018 08:50 WIB
Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp14.155 per dolar AS pada perdagangan pasar spot hari ini, Jumat (25/5), sejalan dengan mayoritas mata uang asia.
Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp14.155 per dolar AS pada perdagangan pasar spot hari ini, Jumat (25/5), sejalan dengan mayoritas mata uang asia.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.155 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Jumat (25/5). Posisi rupiah melemah 0,16 persen atau 22 poin dari posisi akhir perdagangan kemarin, Kamis (24/5), di posisi Rp14.133 per dolar AS.

Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia ikut melemah. Mulai dari yen Jepang melemah 0,26 persen, baht Thailand minus 0,16 persen, dolar Singapura minus 0,14 persen, won Korea Selatan minus 0,13 persen, ringgit Malaysia minus 0,08 persen, dan peso Filipina minus 0,07 persen.

Mata uang negara maju juga rontok terhadap dolar AS. Franc Swiss melemah 0,08 persen, pound sterling Inggris minus 0,12 persen, euro Eropa minus 0,08 persen, dolar Australia minus 0,14 persen, dan dolar Kanada minus 0,14 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai bahwa penguatan rupiah akan berlanjut pada hari ini karena masih ada sentimen positif dari global maupun domestik. Ia memproyeksi rupiah bergerak di rentang Rp14.119-14.141 per dolar AS.

Dari global, keputusan Presiden AS Donald Trump yang membatalkan pertemuan dengan Pimpinan Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un pada 12 Juni mendatang di Singapura diperkirakan akan kembali mendapat tanggapan negatif oleh pasar dan melemahkan dolar AS.

"Berkurangnya kenaikan dolar AS seiring imbas dari berbagai sikap Presiden Trump yang direspons negatif," ujar Reza.


Dari domestik, penguatan rupiah diperkirakan masih mendapat sentimen positif dari pelantikan Perry Warjiyo sebagai Gubernur baru Bank Indonesia (BI). Menurutnya, pasar berharap ada perbaikan nilai tukar rupiah di bawah komando Perry.

"Di sisi lain, ada penilaian terhadap kenaikan suku bunga acuan BI (pada pekan lalu) yang belum tentu akan langsung mendorong margin bunga bersih perbankan, tampaknya ini tidak terlalu dihiraukan," katanya. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER