Jakarta, CNN Indonesia --
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menargetkan penjualan selama momen
Ramadan dan Lebaran tahun ini bisa tumbuh sekitar 7,3 persen bila dibandingkan dengan penjualan bulan sebelumnya. Target angka itu juga lebih tinggi dibandingkan dengan momen Ramadan dan Lebaran tahun lalu yang diklaim perusahaan hanya tumbuh tipis.
Direktur Suryanto mengatakan momen Ramadan dan Lebaran jatuh yang jatuh pada Mei hingga Juni akan mendongkrak penjualan perseroan sekitar 7,3 persen dibanding bulan-bulan sebelumnya. Penjualan akan didorong oleh kenaikan THR dan gaji ke-13 PNS, serta pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Kalau Ramadan dan Lebaran tahun lalu penjualan tidak banyak, karena tahun lalu tahun yang sulit," ucap Suryanto, Jumat (25/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suryanto menjelaskan bahwa umumnya penjualan selama momen Ramadan dan Lebaran berkontribusi sebesar 40 persen terhadap total penjualan selama satu tahun.
Dengan prediksi kenaikan penjualan saat Ramadan dan Lebaran, Suryanto meramal total penjualan sepanjang semester I 2018 bisa mencapai Rp5,2 triliun atau naik 5,1 persen dibandingkan dengan penjualan pada semester I 2017.
"Untuk penjualan sampai April sudah Rp2 triliun naik 2,05 persen," ucap Suryanto.
Kendati cukup optimis dengan pertumbuhan penjualan pada Ramadan dan Lebaran tahun ini, tetapi Suryanto mengklaim transaksi penjualan belum naik signifikan pada awal Ramadan ini.
"Biasanya naik dua minggu terakhir baru naik tinggi, bahkan kalau tahun lalu sangat sepi sekali karena naiknya baru satu minggu terakhir," papar Suryanto.
Di sisi lain, ia mengaku perusahaan belum memiliki rencana pasti untuk menambah lagi gerai di tahun ini usai resmi membuka tiga gerai baru ada awal tahun 2018.
"Kami sudah buka tiga gerai di Cibubur, Bekasi Timur, dan Cakung. Kalau untuk yang ditutup kami belum ada rencana," jelas Suryanto.
Hingga akhir tahun lalu, total gerai yang dimiliki perusahaan tercatat sebanyak 116 gerai. Dengan penambahan tiga gerai pada tahun ini, maka juga jumlah gerai perusahaan kini menjadi 119 gerai.
Bagi Dividen Rp268,9 MiliarKendati kinerja Ramadan dan Lebaran di tahun lalu cukup lesu, Suryanto mengaku pihaknya telah memutuskan untuk membagikan dividen dari perolehan laba tahun lalu mencapai Rp268,9 miliar. Jumlah tersebut mencapai 66,1 persen dari total laba bersih perseroan sebesar Rp408,5 miliar.
"Perusahaan pada 2017 mencatat pendapatan sebesar empat persen dari Rp5,86 triliun menjadi Rp5,62 triliun," ujar Suryanto.
Menurutnya, kontribusi pendapatan terbesar selama tahun lalu masih dari penjualan selama Lebaran yang diperoleh pada kuartal II 2017. Meski begitu, Suryanto mengakui perusahaan menghadapi tantangan berat selama tahun lalu.
"Menurunnya penjualan supermarket, untungnya produk fesyen meningkat. Ini bekal untuk menyongsong 2018," jelas Suryanto.
Sepanjang tahun lalu perusahaan telah menutup tiga gerai yang dinilai tidak menguntungkan. Dengan demikian, total luas kotor toko per akhir Desember 2017 seluas 983.755 meter persegi.
(agi/bir)