Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Mining Association (IMA) mengklaim kinerja industri
tambang hingga Mei 2018 ini bergerak positif jika dibandingkan dengan kinerja kuartal I tahun sebelumnya. Meski keadaan ekonomi di dalam negeri maupun global masih lesu, namun hal tersebut disebut masih lebih baik jika dibanding tahun lalu.
Ketua Indonesia Mining Association (IMA) Ido Hutabarat kepada CNNIndonesia.com mengatakan kinerja industri tambang sepanjang kuartal I 2018 ini ditopang oleh perkembangan permintaan dan harga komoditas yang kian kinclong.
"Sampai Mei postif, harga semuanya cukup bagus. Komoditi semua cukup bagus. Saya lihat bergeraknya postif kalau dibanding tahun lalu," kata, Senin (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ido mengatakan, salah satu tambang yang tren permintaan dan harganya mulai membaik adalah batu bara. Selain itu, kenaikan permintaan juga terjadi pada logam.
"Batu bara sekarang lagi bagus naik daun juga dia karena permintaanya cukup tinggi. Kalau dibanding tahun lalu harga untuk batu bara sendiri saya perkirakan bisa naik sampai 10 persen kira-kira," katanya.
Sektor industri tambang batu bara memang masih menjadi primadona. Selain menjadi penyumbang sumber energi nasional, batu bara juga merupakan salah satu penyumbang penerimaan negara yang cukup signifikan.
Pada 2017 tercatat
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM meningkat signifikan 62 persen menjadi Rp129,07 triliun atau setara US$9,53 miliar. Dari penerimaan tersebut subsektor mineral dan batu bara memberikan kontribusi sebesar Rp40,6 triliun.
(agt/bir)