Bos Garuda Jamin Tak Ada Aksi Mogok Pilot Jelang Lebaran

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jun 2018 18:22 WIB
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury memastikan tidak ada kendala operasional pada mudik Lebaran 2018 karena ancaman mogok pilot dan karyawan.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Pahala Mansury memastikan tidak ada kendala operasional pada masa mudik Lebaran 2018 karena ancaman mogok pilot dan karyawan perusahaan.

Ia menjamin hubungan antara manajemen dengan pilot dan karyawan tidak akan merugikan konsumen, terutama saat musim puncak libur Lebaran. "Kami tadi memutuskan agar tidak akan terjadi aksi pemogokan selama periode peak season ini," ujarnya, Selasa (5/6).

Untuk memastikan hal itu, manajemen berjanji akan membentuk sistem komunikasi yang lebih baik untuk menjembatani persoalan antara direksi dengan serikat pekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau dari kami sebenarnya selalu bentuk komunikasi yang baik, kami terbuka. Mungkin, nanti kami buat gaya baru yang lebih baik dalam berkomunikasi. Bisa saja secara bersamaan atau secara personal," imbuh dia.

Pahala tak ingin terlalu menanggapi tuntutan serikat pekerja yang menuding banyak tenaga direksi maskapai Garuda tak mumpuni di bidang penerbangan.

Ia juga emoh mengomentari permintaan serikat pekerja terkait dilengserkannya sejumlah direksi dari kedudukannya saat ini.


Pahala, malah menyebut jajaran direksi yang dianggap menggelembung jumlahnya itu sama sekali tak menimbulkan masalah di tubuh garuda. Bahkan, dia mengklaim kinerja Garuda berjalan baik.

"Pelayanan ke penumpang kami juga malah membaik, kalau secara pendapatan atau kecepatan saya kira lebih baik dari sebelumnya," katanya.

Oleh karena itu, terkait efisiensi organisasi di tingkat direksi, Pahala tak bisa mengambil langkah. Karena, efisiensi sepenuhnya bukan merupakan kewenangan dari direksi, melainkan kewenangan dari pemegang saham, yaitu Kementerian BUMN.


"Kalau soal itu kami kembalikan ke mereka (pemegang saham)," katanya.

Lebih lanjut, ia pun menyebut akan menjawab tuntutan dari serikat pekerja melalui mediasi yang akan dilakukan oleh Kemenko Maritim.

"Nanti akan ada task force, nanti akan dimasukkan apa yang harus dilakukan. Masukan-masukan bagaimana, kemungkinan besok saya diundang lagi untuk mediasi," jelasnya.

Masih Menunggu Respons

Sementara itu, Serikat Pekerja Pilot Garuda Indonesia mengaku masih menunggu itikad baik dari pemerintah maupun direksi Garuda Indonesia.
Tommy Tampatty, Ketua Serikat Pekerja Pilot Garuda memastikan tak akan mengganggu masa peak season yang akan merugikan masyarakat selaku konsumen maskapai penerbangan itu.


"Kami terus tunggu itikad baik dari mereka, kami juga tak akan semena-mena melakukan aksi mogok di masa peak season, memang kami beri tenggat waktu 30 hari, itu hari kerja berarti jatuh tempo tanggal 19 Juni nanti," kata Tommy saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon.

Pada 19 Juni nanti, pihak pilot dan karyawan Garuda tidak akan langsung melakukan aksi mogok kerja. Tanggal itu akan digunakan oleh mereka untuk menyampaikan kepastian tanggal mogok kerja hingga berapa lama waktu pelaksanaan mogok itu.

"Dan kami tentunya masih menunggu itikad baik, kalau dalam satu dua hari ini ada jawaban dari mereka yang tentunya disertai solusi, kami tentu tak akan mogok," katanya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER