Jakarta, CNN Indonesia -- Konsorsium PT
Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat sejak peletakan pertama 2016 lalu, konstruksi mega proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga saat ini baru mencapai 5 persen.
"Memang masih kecil. Kan biasa kalau di awal pekerjaannya persiapan dulu. Persiapan lahan, tempat fabrikasi. Kemudian, pembangunan untuk beberapa tunnel sudah dimulai," kata Direktur Utama KCIC Candra Dwiputra di Kantor Kementerian Bidang Kemaritiman, Rabu (6/6).
Candra mengungkapkan pembangunan kontruksi terbagi atas 215 area di jalur sepanjang 142,3 kilometer (km). Hingga kini, sebanyak 45 area telah diserahkan kepada kontraktor untuk digarap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Candra memperkirakan dengan perkembangan yang ada sekarang hingga akhir tahun progres konstruksi akan mencapai 25 persen.
Konstruksi tersebut akan didukung ketersediaan lahan. Sampai saat ini, lahan sudah bebas 69 persen dari yang dibutuhkan. Pengadaan lahan tersebut katanya sudah sesuai dengan jadwal pekerjaan konstruksi.
"Sampai akhir tahun, pembebasan 100 persen sudah harus selesai," ujarnya.
Selain menyelesaikan pengadaan lahan Candra mengatakan agar proyek terus berjalan, perusahaan juga tengah mengurus pencairan pinjaman kedua atas pinjaman dari Bank Pembangunan China (CDB).
Sebagai catatan, pada Mei lalu, CDB telah mencairkan kredit tahap pertama sebesar US$170 juta dari total komitmen pinjaman yang mencapai US$500 juta atau sekitar Rp6,75 triliun (kurs Rp13.500 per dolar AS).
"Harapan kami, tahun ini bisa cair dua kali lagi," katanya.
(lav/agt)