Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sempat melemah pada pembukaan perdagangan, nilai tukar
rupiah berhasil menguat pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (6/6), ke posisi Rp13.853 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah tercatat menguat 27 poin atau 0,19 persen dari posisi penutupan kemarin di Rp13.880 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) mencatatkan rupiah pada posisi Rp13.875 per dolar AS. Posisi ini menguat 12 poin atau 0,08 persen dari posisi kemarin, Rp13.887 per dolar AS.
Lukman Leong, Analis Valbury Asia Futures melihat penguatan rupiah hari ini lebih banyak dipengaruhi oleh meredanya sentimen negatif yang akhir-akhir ini terjadi di global. "Lebih karena minim sentimen negatif," ujar Lukman kepada
CNNIndonesia.com.
Selain itu, sentimen yang bisa menggerakkan rupiah baru terjadi pada pekan depan, yaitu bertepatan dengan pengumuman hasil rapat dewan gubernur bank sentral AS,
The Federal Reserve (The Federal Open Market Committee/FOMC) pada 14 Juni mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun mata uang di kawasan Asia mayoritas menguat bersama rupiah. Mulai dari baht Thailand 0,08 persen, dolar Singapura 0,11 persen, renminbi China 0,15 persen, rupee India 0,15 persen, dan won Korea Selatan 0,4 persen.
Hanya yen Jepang dan peso Filipina yang melemah masing-masing 0,26 persen dan 0,05 persen di hadapan dolar AS.
Sedangkan mayoritas mata uang negara maju juga berhasil menguat. Rubel Rusia menguat 0,01 persen, dolar Kanada 0,18 persen, poundsterling Inggris 0,21 persen, euro Eropa 0,22 persen, dan dolar Australia 0,38 persen.
(agi/lav)