Jakarta, CNN Indonesia --
Bank of England (BoE), bank sentral seluruh Britania Raya kembali mempertahankan tingkat
suku bunga acuannya sebesar 0,5 persen pada hasil rapat bulanan yang diselenggarakan Kamis (21/6) waktu setempat.
Langkah ini serupa dengan keputusan bank sentral Eropa, The European Central Bank (ECB) yang sudah lebih dulu mengumumkan penahanan bunga acuan di level 0 persen sejak pekan lalu.
"Ini menunjukkan bahwa BoE lebih dekat ke ECB daripada The Fed yang lebih agresif dalam prospeknya," ucap Russ Mold, Direktur Investasi AJ Bell, dikutip dari AFP, Jumat (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bedanya, jika ECB mengaku akan mempertahankan bunga rendah hingga musim panas tahun depan, BoE kemungkinan akan mengerek bunga pada pertemuan selanjutnya.
Indikasi BoE tak akan menahan level suku bunga dalam jangka waktu lama berasal dari jumlah suara yang sepakat bulan ini hanya berasal dari enam dewan gubernur. Padahal sebelumnya mencapai tujuh suara. Analis dan pasar mengartikan ini sebagai sinyal kenaikan pada Agustus mendatang.
Di sisi lain, ECB yang berencana mengurangi pembelian surat utang mulai September mendatang dan akan menghentikan pembelian pada Desember 2018, BoE justru tetap mempertahankan pembelian.
BoE tetap akan melakukan stimulus pelonggaran kualitatif dengan membeli obligasi hingga 445 miliar poundsterling atau setara US$586 miliar pada bulan ini.
Pekan lalu, Federal Reserve, bank sentral AS telah mengerek bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2,0 persen. Sedangkan Bank Indonesia (BI) baru akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 27-28 Juni mendatang.
(lav/agt)