Jakarta, CNN Indonesia -- Pipa gas bawah laut Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
(PLTGU) Cilegon bocor. General Manager (GM) PLTGU Cilegon Irwan Edi Syahputra mengatakan a
kibat kebocoran tersebut, PT PLN (Persero) rugi Rp350 juta per jam.
Kerugian terjadi karena kebocoran tersebut telah membuat pasokan gas dari PT China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) selaku pemasok gas ke pembangkit listrik terhenti. Dampaknya, operasi satu turbin PLTGU Cilegon terganggu.
"Hitungan per hari. Kerugian kita 350 juta perangkat jam. Sekitar Rp 7 miliar lebih," katanya, Selasa (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irwan mengatakan turbin listrik yang mati tersebut berkapasitas 350 Megawatt, dimana
240 MW dihasilkan dari turbin utama dan 110 MW dihasilkan dari stim turbin.
Meski pasokan gas berhenti dan pasokan berkurang, Irwan menjamin
menjamin aliran listrik ke pelanggan di Banten Utara, Banten Barat dan Banten Selatan tetap terlayani.
"Tidak ada pemadaman, karena di jalur kita ada tiga sumber, PLTGU Cilegon, PLTU labuan dan IBT (interbus transformator)," katanya.
Pasokan listrik dari sumber tersebut dapat terus mengaliri listrik ke konsumen tegangan tinggi dan rendah asalkan tidak dalam masa perawatan.
"Selama seluruh sumber ini tidak dalam masa perawatan atau gangguan stok tidak masalah," katanya.
(yan/agt)