Sri Mulyani: Tambahan Subsidi BBM Tak Ganggu Anggaran Lain

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 12 Jul 2018 17:49 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan penambahan subsidi solar tidak akan mengurangi pos anggaran belanja lain karena akan diambilkan dari belanja subsidi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan penambahan subsidi solar tidak akan mengurangi pos anggaran belanja lain karena akan diambilkan dari belanja subsidi. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tidak akan mengurangi jatah anggaran di pos belanja lain untuk menambal kekurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini.

Ia menyatakan bahwa penambahan subsidi BBM tetap akan diambilkan dari dalam pos belanja subsidi.

"Jadi kalau nanti ada kenaikan subsidi tentu akan dialokasikan berdasarkan pos yang ada," katanya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (12/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia melanjutkan bahwa pemerintah tidak akan mengganggu pos anggaran lain demi menambal kekurangan subsidi. Menurutnya anggaran pos lain tak boleh diintervensi karena sudah dikunci oleh Undang-undang APBN.

Pemerintah berencana menaikkan subsidi BBM solar dari Rp1.500 menjadi Rp2 ribu per liter.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan mengatakan kenaikan subsidi tersebut akan dilakukan tanpa mekanisme APBN Perubahan. Saat ini pemerintah sedang menyiapkan mekanisme penambahan subsidi tersebut.



Sementara itu data Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa pemerintah sampai dengan 31 Mei 2018 kemarin pemerintah telah menggelontorkan Rp60,97 triliun untuk program subsidi masyarakat. Jumlah tersebut membengkak bila dibandingkan dua tahun terakhir.

Tercatat, pada Mei 2017, pemerintah mencairkan anggaran subsidi sebesar Rp42,9 triliun. Sedangkan pada Mei 2016, anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp47,5 triliun.

Di tahun ini, pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp94,5 triliun yang terdiri dari subsidi BBM dan elpiji sebanyak Rp46,9 triliun dan subsidi listrik sebanyak Rp47,7 triliun.

 
(agt/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER