Jakarta, CNN Indonesia -- PT Ayers Asia Asset Management merilis produk baru berupa
Reksa Dana Indeks Ayers Asia Asset Management Equity Index SRI-KEHATI dengan target
dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar Rp100 miliar.
Direktur Utama Ayers Asia Asset Management Dastin Mirjaya Mudjiana mengatakan mayoritas atau sekitar 80 persen portofolio produk reksa dana itu ditempatkan pada saham yang masuk dalam Indeks SRI-KEHATI.
"Reksa dana ini bertujuan untuk memberikan imbal hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks SRI-KEHATI," kata Dastin, Senin (16/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kinerja Indeks SRI-KEHATI dalam lima tahun terakhir meningkat sebesar 56,01 persen. Sementara, sejak awal 2017 hingga September 2017 kinerja indeks tersebut naik 16,62 persen.
"Menggungguli Indeks Harga Saham Gabungan yang hanya tumbuh 11,41 persen," imbuh Dastin.
Lebih lanjut, Dastin menjelaskan Indeks SRI-KEHATI berisikan beberapa saham emiten yang dalam menjalankan usahanya juga memperhatikan lingkungan hidup, sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang cukup baik.
"Jadi reksa dana ini diharapkan dapat menjadi pilihan investasi yang tidak hanya memberi dampak bagi positif investor, tapi juga bagi masa depan dunia," ucap Dastin.
Sementara, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan sekitar 46 persen saham di Indeks SRI-KEHATI merupakan saham berbasis keuangan, khususnya perbankan.
Dengan demikian, mayoritas saham dalam Indeks SRI-KEHATI masuk dalam saham berkapitalisasi besar (big capitalization/big cap). Selain perbankan, beberapa saham lainnya yang masuk dalam indeks tersebut, antara lain saham infrastruktur, transportasi, dan barang konsumi.
"Dalam 10 tahun terakhir kinerjanya sampai dua ratusan persen," tutur Hasan.
Adapun, Hasan menyarankan pelaku pasar tak perlu khawatir untuk masuk dalam reksa dana saham meski kondisi IHSG belum kembali ke area 6.000.
"Kondisi ini kan justru membuat harga lebih murah, jadi bagus untuk masuk," ujar Hasan.
Maklum, IHSG saat ini masih bergerak dalam kisaran 5.800-5.900. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level sekitar 5.700 beberapa waktu lalu.
Ia berharap koreksi yang terjadi pada IHSG belakangan ini tak menyurutkan minat pelaku pasar untuk menginvestasikan dananya melalui reksa dana, khususnya reksa dana saham. Terlebih, ia mengklaim instrumen tersebut masih akan memberikan keuntungan untuk jangka panjang.
(agi)