Dibuka Stagnan, Rupiah Bergerak Melemah Rp14.422 per Dolar AS

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Kamis, 19 Jul 2018 09:25 WIB
Rupiah pada perdagangan pagi ini bergerak melemah hingga ke posisi Rp14.422 per dolar AS, menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur BI terkait tingkat suku bunga.
Rupiah pada perdagangan pagi ini bergerak melemah hingga ke posisi Rp14.422 per dolar AS, menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur BI terkait tingkat suku bunga. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah bergerak melemah pada perdagangan pagi ini, Kamis (19/7) menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Hingga pukul 09.20 WIB, rupiah telah melemah 8 poin dari posisi kemarin yang berada di posisi Rp14.414 per dolar AS. Padahal, rupiah sempat dibuka di posisi 14.415 atau relatif stagnan.

Di kawasan Asia, beberapa mata uang menguat berhasil menguat dari dolar AS setelah kemarin rontok bersama. Muali dari dolar Hong Kong yang menguat 0,01 persen, dolar Singapura 0,01 persen, yen Jepang 0,08 persen, dan won Korea Selatan 0,2 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, baht Thailand melemah 0,16 persen, ringgit Malaysia minus 0,05 persen, dan peso Filipina turun 0,02 persen.

Sementara untuk mata uang negara maju, mayoritas berhasil menguat. Euro Eropa menguat 0,08 persen, franc Swiss 0,06 persen, dolar Australia 0,04 persen, dolar Kanada 0,04 persen, poundsterling Inggris 0,03 persen, dan rubel Rusia 0,02 persen.


Reza Priyambada, Analis Senior CSA Research Institute mengatakan pelemahan rupiah masih terjadi karena sentimen pernyataan bank sentral AS, The Federal Reserve masih ada.

Namun, ia melihat rupiah berpeluang menguat tipis pada hari ini akibat sentimen internal yang datang dari pengumuman hasil RDG BI.

"RDG BI yang sementara ini diperkiran akan tetap mempertahankan suku bunganya diharapkan dapat menahan pelemahan rupiah lebih lanjut," ucapnya.

Menurutnya, pasar berekspektasi BI menahan tingkat bunga acuan karena sebelumnya sudah cukup tinggi mengerek bunga hingga 100 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen pada Mei-Juni 2018. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER