Dolar AS Lesu, Rupiah Ditutup Menguat ke level Rp14.378

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Selasa, 17 Jul 2018 17:07 WIB
Nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp14.378 per dolar AS pada akhir perdagangan pasar spot hari ini, Selasa (17/7), atau menguat 16 poin dari kemarin.
Poster mata uang berbagai Negara di tempat penukaran uang asing kawasan Kuningan, Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp14.378 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan pasar spot hari ini, Selasa (17/7). Posisi ini menguat 16 poin atau 0,11 persen dari akhir perdagangan kemarin, Senin (16/7) di posisi Rp14.394 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI) atau Jakarta Interbank Dollar Spot (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.391 per dolar AS atau menguat poin dari posisi kemarin di Rp14.396 per dolar AS.

Bersama dengan rupiah, baht Thailand turut menguat 0,11 persen, renminbi China 0,21 persen, dolar Singapura 0,23 persen, peso Filipina 0,24 persen, rupee India 0,36 persen, dan won Korea Selatan 0,44 persen. Namun, yen Jepang melemah 0,04 persen dan ringgit Malaysia minus 0,02 persen dari dolar AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mata uang negara maju mayoritas juga menguat terhadap dolar AS. Mulai dari dolar Australia 0,07 persen, dolar Kanada 0,14 persen, poundsterling Inggris 0,2 persen, euro Eropa 0,26 persen, dan franc Swiss 0,29 persen. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,21 persen.

Lukman Leong, Analis Valbury Asia Futures menilai penguatan rupiah pada hari ini lebih didorong oleh pelemahan dolar AS akibat minimnya sentimen positif. Walhasil, mata uang Negeri Paman Sam itu melemah dari kebanyakan mayoritas mata uang di negara lain.

"Pekan ini tidak ada data-data ekonomi di AS. Biasanya memang kalau tidak ada data ekonomi, maka dolar AS akan melemah karena tidak ada penggeraknya," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.


Selain itu, pasar masih menunggu testimoni bank sentral AS, The Federal Reserve mengenai perkembangan ekonomi terkini AS. Meski, diperkirakan pernyataannya tak jauh dari ekspektasi pasar saat ini.

Sementara sentimen lain yang beberapa waktu lalu berhasil menggerakkan dolar AS, yaitu perang dagang dengan China, rupanya tengah mereda.

Sedangkan sentimen lain, misalnya dari China dengan rilis pertumbuhan ekonomi dan akan dirilisnya data inflasi kawasan Eropa, dinilainya belum mempengaruhi pergerakan dolar AS.


Ia memperkirakan rupiah tetap berpotensi menguat sampai pertengahan pekan ini hingga menembus posisi Rp14.350 per dolar AS. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER