Jakarta, CNN Indonesia -- Anak usaha PT
Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Marga Trans Nusantara mendapatkan dana segar hingga Rp3,3 triliun dari sindikasi sejumlah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Direktur Utama PT MTN Truly Nawangsasi menyebutkan kreditur itu terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Riau Kepri.
Pinjaman itu dilakukan dengan
Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunners (JMLAB) dari Bank Mandiri, BNI, BCA, dan BRI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh dana itu akan digunakan untuk pembangunan proyek jalan tol Kunciran-Serpong. Ruas tol itu merupakan bagian dari jaringan tol Jakarta Outer Ring Road 2 yang membentang dari Cengkareng sampai Cilincing.
"Kami optimis Jalan Tol Kunciran-Serpong dapat beroperasi tepat waktu. Semoga dengan kredit investasi ini bisa meningkatkan semangat untuk menyelesaikan proyek sesuai harapan," papar Truly dalam keterangan resmi, Jumat (20/7).
Perusahana menargetkan jalan tol Kunciran-Serpong dapat beroperasi pada kuartal I 2019. Ruas tol tersebut akan terdiri dari dua seksi, yakni seksi 1 Kunciran-Parigi sepanjang 6,9 kilometer (km) dan seksi 2 Parigi-Serpong sepanjang 4,3 km.
Pada 15 Juli 2018, Truly mengatakan proses pembangunan seksi 1 sebesar 55,9 persen dan seksi 2 sebesar 60,3 persen. Secara keseluruhan, ruas tol Kunciran-Serpong memiliki panjang 11,19 km.
"Nantinya, dengan beroperasinya Jalan Tol Kunciran-Serpong ini dapat mendistribusikan lalu lintas sehingga dapat menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing," terang Truly.
Sebagai informasi, Jasa Marga tak mengoperasikan PT MTN seorang diri. PT MTN merupakan perusahana konsorsium yang dibangun bersama ASTRA Infra. Dalam hal ini, kepemilikan saham Jasa Marga sebesar 60 persen dan sisanya 40 persen digenggam oleh ASTRA Infra.
(lav)