Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) berharap Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia bisa meningkatkan pertumbuhan permintaan kartu uang elektronik.
Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) BI Pungky Purnomo Wibowo menargetkan selama pesta olah raga bangsa se-Asia tersebut, permintaan kartu uang elektronik bisa tumbuh 8 juta sampai dengan 12 juta kartu.
Target dibuat dengan mempertimbangkan potensi peningkatan permintaan kartu selama penyelenggaraan Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena banyak kebutuhan, baik pengunjung, atlet, dan juga lembaga yang ada di situ. Transaksinya akan besar," katanya di Jakarta, Minggu (29/7).
Selain mempertimbangkan potensi tersebut, Pungky mengatakan target pertumbuhan permintaan juga didasarkan pada tren peningkatan permintaan kartu uang elektronik. Data BI menunjukkan bahwa pola pertumbuhan permintaan kartu tersebut selalu meningkat, melebihi permintaan alat pembayaran non tunai lainnya.
"Kenaikannya mencapai 120 persen per bulan," katanya.
Kendati besar, BI tak menargetkan kenaikan jumlah transaksi uang non tunai pada Asian Games. Menurutnya, hal itu tidak bisa ditargetkan karena tergantung pada masing-masing pengguna.
"Karena itu tergantung pemilik kartu. Kalau tahun lalu naik 64 persen, itu belum ada Asian Games. Jadi tahun ini pasti lebih tinggi kenaikannya," kata dia.
Statistik Sistem Pembayaran BI mencatat bahwa nominal keseluruhan transaksi uang elektronik per Desember 2017 mencapai Rp11,5 triliun atau tumbuh 64 persen dibanding Desember 2016 yang hanya Rp7,06 triliun.
Kenaikan transaksi dipicu oleh kewajiban pembayaran tol nontunai dan berkembangnya transportasi online.
(agt)