Tiga SUN Ritel Siap Dilepas Semester II 2018

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 30 Jul 2018 19:27 WIB
Pemerintah akan menerbitkan tiga jenis surat utang ritel pada semester II, yakni Savings Bond Ritel 004, Obligasi Ritel Indonesia seri 015, dan sukuk tabungan.
Ilustrasi rupiah. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan akan menerbitkan tiga jenis surat utang negara (SUN) ritel pada semester II tahun ini. Ketiga jenis surat utang ritel itu antara lain, Savings Bond Ritel (SBR) seri 004, Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 015, dan sukuk tabungan.

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan ketiga SUN ritel ini tidak akan diterbitkan secara bersamaan. SBR 004 akan diterbitkan lebih dulu pada kuartal III dan kemudian menyusul ORI 015.

"Semuanya kami sedang tentukan waktunya, dan pada saatnya nanti kami akan umumkan. Satu akan kami terbitkan di kuartal III, sisanya lagi akan kami terbitkan di kuartal IV," jelas Luky ditemui di Kementerian Sosial, Senin (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia juga tidak merinci ihwal target indikatif dari penerbitan tiga SBN ritel tersebut. Hanya saja, ia tidak mengelak bahwa target indikatif dari SBR 004 akan dua kali lipat lebih banyak dibanding realisasi penerbitan SBR 003.

Pada Mei lalu, SBR 003 berhasil meraup Rp1,9 triliun atau hampir dua kali lipat dari pagu indikatifnya yakni Rp1 triliun. Dengan demikian, pemerintah berharap bisa meraup sekira Rp3,8 triliun dari SBR 004 beberapa bulan mendatang.

"Tapi nanti tetap kami akan lihat lagi. Untuk ORI mungkin target indikatifnya lebih banyak karena dia kan tradable. Kalau SBR, karena non-tradable, jadi target indikatif dia lebih sedikit," jelasnya.


Tak hanya soal target, Luky juga masih menutup rapat mulutnya ihwal kupon dan imbal hasil yang ditawarkan pemerintah di dalam tiga seri SBN itu.

Namun, khusus SBR 004, nilai kuponnya bisa jadi lebih tinggi dibanding SBR seri 003, karena kondisi pasar disebutnya berbeda dibanding tiga bulan sebelumnya.

Pada umumnya, SBR yang diterbitkan memiliki kupon mengambang (floating) tergantung suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Repo Rate (7DRR). Namun, investor tetap bisa mendapat tingkat kupon minimum kalau suku bunga BI menyusut.

Sebagai contoh, tingkat bunga kupon minimum di SBR seri 003 kemarin ditetapkan 6,8 persen, yang dihitung dari suku bunga acuan BI 4,25 persen ditambah spread 255 basis poin.

"Terkait kupon, clue-nya tetap kami melihat pergerakan market saat ini," pungkas dia.


Sekadar informasi, pemerintah membutuhkan pembiayaan sebanyak Rp783,2 triliun di tahun ini yang terdiri dari Rp55,8 triliun pinjaman dan Rp727,4 triliun SBN. Namun, Angka SBN ini kemudian ditambah lagi dengan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) jatuh tempo sebesar Rp119 triliun, sehingga angka total SBN yang diterbitkan pemerintah tahun ini rencananya sebesar Rp846,4 triliun.

Selain SBR 003, di awal tahun ini pemerintah juga telah melepas SBN ritel dalam bentuk sukuk ritel seri SR 010 yang meraup Rp8,43 triliun. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER