Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (
BI) menilai kondisi likuiditas
perbankan mulai membaik kendati pertumbuhan DPK pada Juni masih rendah dan tercatat di kisaran 7 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan DPK pada Juni memang sudah meningkat dari 6,5 persen pada Mei 2018 menjadi 7 persen. Kondisi likuiditas perbankan pun sudah mulai membaik usai sempat mengetat akibat meningkatnya kebutuhan
uang tunai masyarakat jelang momen Lebaran.
"Tapi pertumbuhan DPK 7 persen ini masih terlalu rendah, perkiraan kami bisa 9-11 persen (pada akhir tahun)," ucap Perry di Kompleks BI, Jumat (3/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati masih di bawah target, Perry melihat masih ada ruang bagi DPK untuk tumbuh. Sebab, pertumbuhan DPK hingga akhir tahun masih bisa dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang juga tengah digenjot oleh pemerintah.
"Perkiraannya kalau pertumbuhan ekonomi akan naik pendapatan akan naik, maka simpanan masyarakat dalam bentuk DPK juga akan naik," katanya.
Dengan demikian, pertumbuhan kredit pun diharapkan dapat meningkat.
Perry mengatakan pihaknya tetap yakin bahwa pertumbuhan kredit bisa mencapai target 10-12 persen sampai akhir tahun ini. Sementara per Juni 2018, pertumbuhan kredit berada di angka 10,8 persen atau naik dari Mei 2018 sebesar 10,1 persen.
Meski begitu, rasio kredit bermasalah (
Non Performing Loan/NPL) diperkirakan tetap berada pada tingkat yang sehat hingga akhir tahun. Per Juni 2018, NPL bank berada di angka 2,67 persen.
(agi)