Pemerintah Siapkan KUR untuk Pariwisata Hingga Garam Rakyat

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 09 Agu 2018 06:15 WIB
Pemerintah memastikan sektor pariwisata dan garam rakyat dapat memperoleh fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sisa tahun ini.
Ilustrasi uang. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menyebut sektor pariwisata serta garam rakyat berhak mendapatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Adapun, dua sektor ini diharapkan bisa mendapatkan fasilitas subsidi bunga kredit ini di sisa tahun 2018.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menuturkan KUR pariwisata menjadi andalan karena pariwisata bisa menjadi sarana penunjang devisa. Terlebih, cadangan devisa Indonesia terus merosot tahun ini, dari US$131,98 miliar di Januari menjadi US$118,3 miliar di Juli kemarin.

Namun, pemupukan cadangan devisa tak serta merta terangkat karena neraca perdagangan Indonesia juga mencatat defisit sekitar US$1,02 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini. Sehingga, penyaluran KUR diharap bisa menyokong sektor pariwisata sehingga cadangan devisa bisa segera mengucur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komite Pembiayaan UMKM memutuskan untuk menciptakan skema KUR khusus yaitu pariwisata. Tetapi, nanti ke depan yang terpenting adalah KUR diberikan kepada sektor usaha produktif. Jadi tidak usah dibatasi seperti sekarang," terang Iskandar di kantornya, Rabu (8/8).

Lebih lanjut ia mengatakan, KUR pariwisata berfokus di pengembangan 10 destinasi pariwisata unggulan Indonesia dan 88 kawasan startegis pariwisata nasional. Setidaknya, ada 13 kegiatan yang bisa mendapatkan fasilitas KUR ini, yakni agen perjalanan pariwisata, sanggar seni, penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, dan jasa informasi pariwisata.

Selain itu, KUR ini juga diperuntukkan bagi pengelolaan tempat pariwisata, jasa konsutan pariwisata, usaha jasa pramuwisata, wisata tirta, jasa transportasi pariwisata, dan industri kerajinan dan oleh-oleh.


Ia juga menyebut, bunga KUR yang diberikan juga sama seperti lainnya yakni 7 persen dan dibagi menjadi dua skema yakni KUR usaha mikro dengan plafon Rp25 juta dan KUR usaha kecil dengan ukuran pinjaman dari Rp25 juta hingga Rp500 juta.

"Untuk KUR mikro, agunan tambahan tidak wajib. Tapi kalau KUR kecil ya tergantung penilaian bank. Kalau risiko besar, ada kemunginan bank minta agunan tambahan," papar dia.

Ia melanjutkan, penyaluran KUR pariwisata ini akan efektif secepatnya dan akan disalurkan ke 41 bank penyalur yang sudah ditetapkan. "Tapi kami tak mau targetkan berapa jumlah penyaluran (tahun ini), semua tergantung demand," jelas dia.

KUR Garam Rakyat

Tak hanya pariwisata, pemerintah juga sepakat bahwa usaha garam rakyat bisa menjadi salah satu sektor penerima KUR di tahun ini. Adapun, KUR bagi garam rakyat dilakukan atas beberapa dasar latar belakang.

Pertama, Bank Indonesia mencatat rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) kredit UMKM di sektor ini menembus lebih dari 5 persen, sehingga dibutuhkan pengawasan yang lebih lanjut.


Kedua, di dalam Laporan Bank Umum (LBU) garam rakyat masuk sebagai sub-sektor usaha pertambangan. Pertambangan sendiri bukanlah sektor penerima KUR berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2017.

Makanya, tak heran jika sudah ada penyaluran KUR sebanyak Rp1,13 triliun kepada usaha garam rakyat, namun subsidi bunga tak kunjung dibayar karena bukan termasuk sektor yang dibiayai oleh KUR bersubsidi.

"KUR garam rakyat juga sudah disetujui, dapat diberikan. Tapi ini bukan yang pertambangan garam besar, yang UMKM garam saja," pungkas Iskandar.

Menurut data Kemenko Perekonomian, alokasi KUR tahun ini sudah mencapai Rp117,07 triliun atau 97,56 persen dari plafon awal yakni Rp120 triliun. Meski alokasinya hampir maksimal, namun realisasi penyalurannya baru Rp79,2 triliun dan tersebar kepada 3,2 juta debitur per Juli 2018.

Rencananya, pemerintah akan menambah plafon KUR menjadi Rp123,53 triliun seiring banyaknya permintaan dari perbankan. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER