AP Kejar Target Penyelesaian Proyek Bandara Bali

Lavinda | CNN Indonesia
Kamis, 09 Agu 2018 12:40 WIB
PT Angkasa Pura I (Persero) mengejar target renovasi Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali hingga 31 Agustus 2018, atau sebelum Forum IMF-World bank.
Suasana Bandara I Gusti Ngurah Rai. (CNN Indonesia/Anggi Kusumadewi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura I (Persero) mengaku mengejar target penyelesaian tiga paket proyek pengembangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Rencananya, renovasi akan rampung pada 31 Agustus 2018, atau sebelum Forum Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-World Bank).

Pertemuan tahunan IMF-World Bank dijadwalkan berlangsung pada 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. Ajang tersebut rencananya dihadiri lebih dari 15 ribu delegasi dari 189 negara. Mulai dari kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, pelaku bisnis, media, akademisi dan lembaga swadaya masyarakat.

"Per minggu pertama Agustus, pembangunan fasilitas bandara telah melewati separuh dari keseluruhan tahapan," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi seperti dikutip Antara, Kamis (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yanus menjelaskan realisasi pembangunan Paket I, yakni pengurukan lahan sisi barat dan pembangunan apron barat, baru mencapai 53,48 persen.

Saat ini, sejumlah petugas dan alat berat dikerahkan untuk mengejar penyelesaian pematangan lahan. Adapun, kontraktor yang mengerjakan berasal dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Perluasan lahan seluas 6 hektare itu merupakan proyek jangka pendek untuk menambah lahan apron pesawat, dari sekitar 48 hektare lahan yang rencananya akan diuruk untuk kepentingan jangka panjang.


Realisasi pembangunan paket II, berupa konstruksi apron bagian Timur dan pemindahan pengelolaan limbah, sudah mencapai 80,12 persen. Proyek wilayah Timur bandara itu dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero).

Sementara itu, Pembangunan Paket III yang dikerjakan kontraktor PT Amarta Karya sudah mencapai 66,7 persen. Konstruksi meliputi pembangunan Gedung VVIP, Base Ops TNI AU, dan penggantian sarana untuk maskapai penerbangan.

Saat pengerjaan proyek itu rampung, seluruh fasilitas baru itu akan diverifikasi oleh Kementerian Perhubungan pada September 2018.

Pihak bandara juga akan mengantisipasi jumlah pesawat kepala negara yang parkir dan memperhitungkan delegasi yang menggunakan pesawat pribadi, sehingga kegiatan operasional reguler dan aspek keamanan berjalan tanpa kendala.


Pengerjaan proyek pengembangan salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Pusat, khususnya dari Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang diketuai oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.


(antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER