Krisis Ekonomi Turki Bikin IHSG Betah di Zona Merah

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Selasa, 14 Agu 2018 08:05 WIB
IHSG diperkirakan masih sulit bangkit ke level 6.000 pada perdagangan hari ini akibat pengaruh sentimen krisis ekonomi Turki yang diperkirakan masih berlanjut.
Ilustrasi pergerakan saham. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Krisis ekonomi Turki masih akan menghantui pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa (14/8). Ini artinya sulit bagi IHSG untuk bangkit (rebound) ke area 6.000.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan laju IHSG kemungkinan besar masih berada dalam teritori negatif. Maklum, krisis ekonomi Turki juga menyeret mata uang rupiah hingga ke level Rp14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) kemarin.

"Pelemahan rupiah masih berlanjut setelah krisis ekonomi Turki," kata Dennies dalam risetnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penutupan perdagangan Senin (13/8), rupiah ditutup melemah 0,89 persen ke level Rp14.607 per dolar AS setelah bergerak dalam rentang Rp14.544-Rp14.617 per dolar AS.


Di tengah pelemahan rupiah seperti ini, pelaku pasar pun menanti keputusan Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga acuan yang akan diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan.

"Pelaku juga masih mengantisipasi suku bunga Bank Indonesia yang akan diumumkan hari Rabu (15/8) nanti," sambung Dennies.

Sebagai informasi, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin sepanjang tahun ini menjadi 5,25 persen akibat kenaikan suku bunga The Fed dan pelemahan rupiah.

Melihat kondisi yang ada, Dennies meramalkan IHSG hari bergerak dalam rentang support 5.745-5.803 dan resistance 5.976-6.091.

Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berharap aliran dana asing bisa kembali ke pasar saham untuk menopang laju IHSG. Seperti diketahui, belakangan ini pelaku pasar asing masih terus mencatatkan jual bersih (net sell).


Pada perdagangan kemarin, pelaku pasar asing tercatat net sell di pasar reguler sebesar Rp836,37 miliar. Namun, sejak awal tahun hingga kemarin atau year to date (ytd), net sell asing sudah mencapai Rp49,4 triliun.

"Harapan terhadap dana asing yang terus mengalir masih cukup besar agar dapat mendorong kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," papar William melalui risetnya.

Oleh karena itu, William optimis IHSG bisa beranjak dari zona merah hari ini. Menurutnya, IHSG akan berada dalam rentang support 5.841 dan resistance 6.116.

Sementara, IHSG kemarin terjerembab ke level 5.861 atau jatuh cukup dalam sebesar 3,55 persen dari posisi sebelumnya yang masih di area 6.000. Mayoritas saham dan indeks sektoral pun berakhir di teritori negatif.

Kondisi serupa terjadi di bursa saham Wall Street. Tiga indeks utamanya melemah tadi malam, yakni Dow Jones turun 0,5 persen, S&P500 turun 0,4 persen, dan Nasdaq Composite turun 0,25 persen. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER