Jakarta, CNN Indonesia -- Penurunan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal II 2018 menjungkalkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) hari ini, Selasa (14/8).
Walhasil, IHSG terkoreksi 1,55 persen atau 91,37 poin ke level 5.769 pada penutupan sore ini. Pada saat yang bersamaan, pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih
(net sell) di pasar reguler sebesar Rp747,92 miliar.
Analis PT Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan IHSG memang minim topangan positif, baik dari dalam maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi di tengah sentimen yang minim tersebut IHSG mendapatkan kabar bahwa PMA turun 12,9 persen, itu mempengaruhi indeks," kata Nafan kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/8).
Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), jumlah PMA pada kuartal II 2018 sebesar Rp95,7 triliun. Sementara, pada kuartal I 2018 jumlah PMA berhasil mencapai Rp109,9 triliun.
Selain dari realisasi investasi, sentimen negatif lainnya masih datang dari krisis ekonomi Turki yang juga menyebabkan mata uang negara tersebut terperosok ke jurang pelemahan. Pelemahan tersebut ikut mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Seiring tekanan eksternal yang begitu kompleks, krisis Turki mempengaruhi pelaku pasar untuk
profit taking (mengambil untung)," sambung Nafan.
Kendati sentimen negatif untuk pasar bertambah, tetapi penurunan IHSG ini terbilang lebih terbatas dibandingkan dengan kemarin yang anjlok lebih dari tiga persen ke level 5.861.
Nafan menilai rapat terbatas yang dilakukan pemerintah terkait upaya memperkuat cadangan devisa dan mendorong ekspor demi menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memberikan sedikit angin segar bagi pasar.
"Rapat pemerintah yang berlangsung hari ini diharapkan mampu memberikan langkah-langkah strategis dalam rangka menstabilkan rupiah ke depannya," jelas Nafan.
Pada saat yang bersamaan, IHSG juga mendapatkan angin segar dari nilai tukar rupiah mulai beranjak dari zona merahnya pada hari ini.
Rupiah pada sesi perdagangan Selasa (14/8) memang ditutup di level Rp14.570 per dolar AS atau menguat tipis 0,55 persen dibanding sesi perdagangan Senin (13/8).
(lav)