Jakarta, CNN Indonesia -- Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diramalkan semakin terbatas hari ini, Rabu (15/8), seiring dengan membaiknya pergerakan nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Nilai tukar rupiah perlahan mulai menguat," ucap Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya.
Pada penutupan perdagangan kemarin rupiah mulai beranjak dari area Rp14.615 per dolar AS ke level Rp14.584 per dolar AS atau menguat tipis 0,16 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, rupiah pada awal pekan ini bergejolak sejalan dengan krisis ekonomi di Turki dan pelemahan mata uang Lira.
Di sisi lain, lanjut Dennies, pelaku pasar saat ini tengah mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan siang ini terkait suku bunga acuan.
"IHSG diprediksi melemah terbatas setelah dua hari terakhir melemah dengan volume tinggi," papar Dennies.
Dengan potensi pelemahan ini, ia meramalkan IHSG bergerak dalan kisaran
support 5.655-5.712 dan
resistance 5.858-5.947.
Sementara, Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada menilai pelaku pasar bisa memanfaatkan pelemahan IHSG dengan melakukan akumulasi beli karena harganya yang cukup menarik.
"Diharapkan sentimen dari dalam negeri dapat lebih positif sehingga untuk menahan pelemahan yang terjadi," kata Reza melalui risetnya.
Hari ini, ia masih pesimis IHSG dapat kembali menyentuh level 6.000. Menurut Reza, IHSG akan berada pada rentang
support 5.725-5.747 dan
resistance 5.788-5.801.
Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan kemarin terkoreksi 1,55 persen atau 91,37 poin ke level 5.769. Pelaku pasar asing kembali tercatat jual bersih
(net sell) di pasar reguler sebesar Rp747,92 miliar.
(agi)