Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (
BPS) mencatat
upah riil buruh tani dan buruh bangunan Juli 2018 turun dibandingkan Juni 2018.
Kepala BPS Suhariyanto menuturkan upah riil buruh tani di Juli tercatat Rp37.830 per hari atau menurun 0,48 persen dibanding bulan sebelumnya Rp37.649 per hari. Padahal, jika dilihat secara nominal, upah buruh tani naik 0,34 persen dari Rp52.200 di Juni ke angka Rp52.379 di bulan kemarin.
Sementara itu, upah riil buruh bangunan di Juli tercatat Rp64.318 per hari atau turun 0,17 persen dibanding Juni 2018 Rp64.425. Padahal secara nominal, upah nominal naik dari Rp86.181 per hari ke angka Rp86.276 per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara nominal memang naik, tapi secara riil, upah buruh tani dan bangunan memang turun," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Rabu (15/8).
Suhariyanto menjelaskan penurunan upah riil disebabkan tingkat inflasi yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan upah nominal. Penurunan upah riil pun berpengaruh pada daya beli buruh tani dan bangunan.
Peningkatan upah nominal buruh tani sebesar 0,34 persen secara bulanan ternyata masih lebih kecil dibanding inflasi perdesaan yakni 0,82 persen. Di sisi lain, inflasi perkotaan sebesar 0,28 persen juga lebih tinggi dibanding kenaikan upah nominal buruh bangunan sebesar 0,11 persen.
Penurunan upah riil juga dialami oleh buruh rambut wanita. Rata-rata upah riil buruh potong rambut wanita per kepala pada Juli 2018 tercatat Rp20.122, turun dibanding bulan sebelumnya Rp20.177. Adapun, upah nominalnya tak berubah Rp26.991.
Sementara itu, upah riil pembantu rumah tangga per bulan mengalami kenaikan. Rata-rata upahnya per Juli Rp296.185, naik 0,3 persen dari bulan sebelumnya Rp295.291. Kenaikan upah riil seiring kenaikan upah nominal yang mencapai 0,58 persen dari Rp395.011 pada Juni menjadi Rp397.302.
(agi/bir)