Jakarta, CNN Indonesia --
Perbankan nasional pasrah dengan kebijakan kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI).
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kenaikan tersebut kemungkinan besar akan berdampak pada bunga deposito dan kredit perbankan.
Tapi, perbankan tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan BI saat ini memang tidak bisa dihindari. Kebijakan tersebut perlu diambil untuk menjaga kestabilan ekonomi dan nilai tukar rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang tidak ada pilihan lain buat BI, lebih baik tetap
ahead the curve," ucapnya singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/8).
Direktur Keuangan dan Tresuri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan bahwa kemungkinan besar kenaikan bunga acuan BI akan mendorong bank menaikkan bunga kredit.
Masih Berhitung
Namun, Iman sampai saat ini belum mau membuka besaran kenaikan bunga kredit yang akan dilakukan banknya. BTN masih membutuhkan waktu untuk menentukan besaran kenaikan bunga kalau nantinya memang langkah tersebut harus dilakukan.
Apalagi, sebelum BI menaikkan suku bunga lagi, BTN per 1 Agustus ini sudah menaikkan bunga kredit sebesar 0,25-0,5 persen.
"Kenaikan berikutnya, jika diperlukan akan ditentukan oleh realisasi naiknya cost of fund di atas 50 bps lagi," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh
Direktur Utama PT Bank Mayapada International Tbk Haryono Tjahjarijadi. Menurutnya, Mayapada masih mencermati perkembangan pasar.
(agt)