Jakarta, CNN Indonesia -- Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) mengklaim bahwa mereka menghadapi masalah dalam berinvestasi.
Ketua Kadin Rosan P Roeslani mengatakan tiga masalah yang sampai saat ini masih mengganjal pengusaha.
Pertama, depresiasi nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini.
Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini cukup menghambat pengusaha dalam menanamkan investasi. Pasalnya, pelemahan telah membuat nilai investasi membengkak dan membebani pengusaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, kesulitan mendapatkan sumber daya manusia. "Masalah tersebut tidak mudah diatasi, seperti tekanan mata uang, ketidakpastian perang dagang dan lain. Semua membutuhkan komunikasi berkala dengan pemerintah," katanya di Komplek Istana, Senin (27/8).
Selain dua masalah tersebut, ia melanjutkan pengusaha juga terhambat oleh proses izin investasi yang masih berbelit.
Pemerintah, sebenarnya saat ini telah membuat sistem perizinan investasi terintegrasi secara
online (Online Single Submission).
Tapi, walaupun sistem tersebut bagus, pengusaha belum merasakan dampaknya. Maklum, sistem tersebut memang baru efektif sebulan belakangan.
"Masih ada kekurangan, nantinya kami akan melakukan
assesment terkait sistem itu dan kami akan sampaikan ke presiden," katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi pada kuartal II 2018 mencapai 5,87 persen. Investasi tersebut melemah dibanding kuartal I 2018 yang masih tumbuh 7,95 persen.
Karena pelemahan itu, Presiden Joko Widodo saat memanggil anak para konglomerat meminta pengusaha untuk terus berinvestasi dan menggenjot ekspor supaya ekonomi dalam negeri bisa dipacu.
(agt)