Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) mencatat bahwa serapan tenaga kerja yang terjadi akibat
investasi pada kuartal II 2018 hanya mencapai 289.843 saja.
Serapan tersebut turun jika dibandingkan dengan kuartal I 2018 yang masih berhasil mencapai 345.323.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan penurunan terjadi akibat perlambatan pertumbuhan investasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat pada sepanjang kuartal II 2018, realisasi investasi hanya mencapai Rp176,3 triliun. Realisasi tersebut turun 4,9 persen jika dibandingkan dengan kuartal I 2018.
"Penurunan tersebut membuat serapan tenaga kerja menurun juga," katanya, Selasa (14/8).
Azhar merinci bahwa serapan tenaga kerja tersebut sebagian besar masih diciptakan oleh investasi asing. Porsi penyerapan tenaga kerja mencapai 156.255 orang, turun dibanding kuartal sebelumnya yang masih bisa mencapai 241.068 orang.
Sementara itu, investasi dari dalam negeri hanya mampu menyerap 133.602 orang.
Meskipun demikian, Azhar yakin penurunan hanya bersifat sementara. Ke depan, serapan tenaga kerja yang berhasil diciptakan dari investasi akan meningkat seiring meratanya penyebaran investasi di daerah.
Keyakinan juga didasarkan pada permintaan tenaga kerja dari industri yang diperkirakan masih akan meningkat.
Realisasi investasi pada kuartal II 2018 hanya mencapai Rp176,3 triliun, melambat 4,9 persen dibanding kuartal I 2018.
Kepala BKPM Thomas T Lembong mengatakan perlambata dipicu oleh gejolak nilai tukar rupiah dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
(agt)