Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (
BPH Migas) melaporkan realisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (
BBM) penugasan atau
Premium mencapai 5,23 juta kiloliter (kl) per 27 Agustus 2018. Realisasi tersebut baru mencapai 44,29 persen dari kuota yang mencapai 11,8 juta kl.
"Jadi, masih ada 6,5 juta kl (Premium) yang belum direalisasikan oleh PT Pertamina (Persero)," ujar Fansurullah dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII di Gedung DPR, Selasa (28/8).
Melihat realisasi penyaluran Premium hingga 27 Agustus 2018, Fansurullah memastikan pasokan Premium aman hingga akhir tahun. Saat ini, penugasan penjualan Premium dilakukan di seluruh Indonesia, tidak hanya di luar wilayah Jawa-Madura-Bali. Premium dibanderol seharga Rp6.450 per liter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPH Migas memperkirakan penyaluran premium hingga akhir tahun akan berkisar 9,59 juta hingga 10,59 juta kl atau 81,3 persen hingga 89,8 persen dari kuota. Kuota Premium tak habis karena masyarakat mulai beralih ke BBM dengan oktan yang lebih tinggi.
Tren penurunan konsumsi Premium telah terekan selama beberapa tahun terakhir. Pada 2015, realisasi konsumsi Premium tercatat 12,23 juta kl atau 89,66 persen dari kuota yang mencapai 13,64 juta kl.
Pada 2016, konsumsi Premium menurun menjadi 10,62 juta kl dari kuota 13 juta kl. Tahun lalu, konsumsi Premium tercatat hanya 7,04 juta kl atau hanya 56,37 persen dari kuota.
(agi)