Penyaluran BBM Subsidi Hingga Agustus Capai 10 Juta Kl

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 28 Agu 2018 19:14 WIB
BPH Migas melaporkan realisasi penyaluran BBM subsidi hingga 27 Agustus 2018 telah mencapai 10,09 juta kl atau 62,1 persen dari alokasi dalam APBN 2018.
Ilustrasi BBM subsidi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan realisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi hingga 27 Agustus 2018 telah mencapai 10,09 juta kiloliter (kl) atau 62,1 persen dari alokasi dalam APBN 2018 sebanyak 16,23 juta kl. Sesuai undang-undang APBN 2018, BBM yang mendapatkan subsidi adalah BBM jenis minyak solar dan minyak tanah atau kerosene.

Kepala BPH Migas Fansurullah Asa merinci realisasi solar yang telah disalurkan mencapai 9,74 juta kl atau sekitar 62,43 persen dari kuota 15,6 juta kl. Sebanyak 1 juta kl solar masih dicadangkan atau belum disalurkan kepada Pertamina untuk memastikan agar penyalurannya tepat sasaran.

Sementara, realisasi penyaluran kerosene hingga 27 Agustus 2018 tercatat sebesar 346 ribu kl dari kuota 610 ribu kl atau baru 56 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, BPH Migas memperkirakan realisasi penyaluran BBM subsidi hingga akhir tahun akan berkisar 15,06 juta atau 92,8 persen dari alokasi.


Rinciannya, penyaluran solar bersubdisi hingga akhir tahun diproyeksi hanya akan mencapai 14,5 juta kl. Untuk penyaluran kerosene, diperkirakan mencapai 91 persen dari alokasi atau sebesar 555,22 ribu kl.

"Kami meyakini, dengan data realisasi sampai hari ini potensi penghematan mendekati 1 juta kl, khususnya di solar," ujar Fansurullah dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII di Gedung DPR, Selasa (28/8).

Menurut Fansurullah, tren konsumsi BBM subsidi memang cenderung melandai dari tahun ke tahun. Akibatnya, negara mendapatkan penghematan.


Berdasarkan data BPH Migas, pada 2015, realisasi penyaluran solar sesuai permintaan konsumen adalah 14,1 juta kl dari alokasi sebanyak 17 juta kl atau terjadi penghematan sebesar 2,9 juta kl.

Selang setahun, realisasi solar bersubsidi tercatat 13,7 juta kl dari alokasi 15,5 juta kl. Tahun lalu, dari alokasi 15,5 juta kl, realisasinya hanya 14,5 juta kl.

Tren penurunan juga terjadi pada penyaluran minyak tanah di mana pada 2015 realisasinya 737 ribu kl dari alokasi 850 ribu kl. Pada 2016, dari alokasi 668 ribu kl, realisasinya hanya 536 ribu kl. Pada 2017, efisiensi penyaluran minyak tanah yang diperoleh sebesar 82 ribu dengan realisasi 527 ribu kl dari alokasi 610 ribu kl. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER