Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri
Jepang Shinzo Abe mengatakan ingin hubungan Jepang dengan
China kembali ke 'jalur normal'.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam wawancara sebuah surat kabar di tengah meningkatnya tekanan dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Beijing dan Tokyo.
Untuk memperbaiki hubungan tersebut, Abe direncanakan akan mengunjungi China akhir Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga akan mengundang Presiden China Xi Jinping ke Jepang.
Rencana kunjungan dan undangan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas lawatan Perdana Menteri China Li Keqiang ke Jepang Mei lalu.
Hubungan diplomatik antara China dan Jepang sering mengalami pasang surut. Kedua negara, pernah terlibat konflik, salah satunya berkaitan dengan masalah perbatasan.
Jepang dan China sama-sama memperebutkan kKepulauan Senkaku dan Diaoyu.
Konflik berlangsung sejak 1969 lalu. "Kunjungan perdana menteri Mei lalu menunjukkan hubungan China- Jepang kembali ke jalur normal," katanya seperti dikutip Reuters, Minggu (2/9).
Sementara itu Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan bahwa saat ini hubungan China dan Jepang baik. Di bidang ekonomi, Jumat lalu ia mengatakan bahwa China dan Jepang sudah melakukan dialog untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.
Presiden Amerika Donald Trump berulang kali mengancam akan memberlakukan tarif tinggi terhadap impor dari Jepang dan Jerman.
Ancaman tersebut ia keluarkan demi mengatasi defisit perdagangan di sektor otomotif dengan dua negara tersebut.
Dalam wawancara tersebut Abe mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Amerika.
Meskipun demikian, ia menyatakan tidak akan memprioritaskan persahabatan di atas kepentingan nasional.
(agt)