Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan menyiapkan
insentif teknologi untuk produsen makanan dan minuman olahan dalam negeri agar mereka bisa meningkatkan
ekspor.Direktur Industri Minuman, Hasil tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Abul Rochim mengatakan bahwa insentif dipersiapkan dalam rangka pelaksanaan industri 4.0.
Saat ini, Kementerian Perindustrian tengah menyusun rancangan insentif tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Kementerian Perindustrian juga tengah menyiapkan rencana aksi pengembangan industri 4.0 untuk industri makanan dan minuman olahan.
Selain insentif, agar kinerja industri makanan dan minuman kian moncer, Rochim mengatakan bahwa pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan pelatihan ekspor bagi industri tersebut.
"Selain itu, ada juga kegiatan temu bisnis dan promosi investasi," katanya seperti dikutip dari website Kementerian Perindustrian, Senin (3/9).
Rochim mengatakan bahwa pemberian insentif teknologi untuk industri makanan dan minuman tersebut tak lepas dari posisi industri tersebut di dalam sektor industri prioritas pemerintah.
Dalam peta jalan yang dimiliki pemerintah saat ini, industri makanan dan minuman menjadi satu dari lima sektor industri manufaktur yang tengah dipersiapkan oleh pemerintah menjadi pionir era revolusi industri 4.0.
Prioritas tersebut, ia yakini bisa mendongkrak nilai ekspor industri makanan dan minuman dari yang tahun ini baru mencapai US$12,65 miliar menjadi US$50 pada 2025 mendatang.
Rochim mengatakan bahwa selain langkah tersebut, agar kinerja industri makanan dan minuman olahan terus positif, Kementerian Perindustrian dan pemerintah akan memperbaiki alur material, menetapkan proyek percontohan dan memberikan bantuan
cyber-phsyical system.Perbaikan tersebut diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada produk makanan dan minuman olahan.
"Dengan upaya tersebut diharapkan Indonesia pada 2030 mendatang bisa menjadi lima besar eksportir di tingkat global," katanya.
(agt)