Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi menyatakan keinginannya untuk meningkatkan
kegiatan ekspor di negara-negara yang tergabung dalam komunitas ekonomi Afrika Barat atau ECOWAS melalui Perjanjian
Perdagangan Istimewa atau Preferential Trade Agreement (PTA).
PTA merupakan kelompok perdagangan yang memberi keringanan pada jenis produk tertentu dengan cara mengurangi tarif.
"Ekspor kita ke Afrika banyak dan dari jumlah penduduk juga banyak, sehingga potensi untuk meningkatkan perdagangan dengan negara di Afrika cukup banyak," ujar Retno usai bertemu Wakil Presiden Gambia Ousaino Darboe di istana wakil presiden, Jakarta, Senin (16/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Retno meminta pada Gambia, sebagai salah satu anggota ECOWAS, agar mendukung usulan PTA tersebut. Pengajuan PTA kepada ECOWAS telah dilakukan sejak Agustus 2017.
"Kita sekarang sedang menunggu jawaban dari sekretariat ECOWAS, oleh karena itu kita minta pada Gambia agar PTA dengan ECOWAS dapat didukung," katanya.
Menurut Retno, banyak komoditas dari Indonesia yang berpotensi laku di pasar Afrika Barat. Salah satunya CPO atau minyak kelapa sawit. Namun hingga saat ini belum ada negosiasi perdagangan lebih lanjut antara Indonesia dengan ECOWAS.
Jika pengajuan PTA itu disetujui, Indonesia akan melakukan negosiasi jenis produk yang bisa masuk dalam daftar barang yang dibutuhkan negara-negara Afrika Barat.
"Maka kita mulai dengan PTA dan nantinya sangat tergantung dengan jenis yang akan dimasukkan list untuk mendapat keringanan tarif. Kalau ECOWAS sudah respons ya baru kita mulai negosiasi," ucap Retno.
(lav)