Pabrik-pabrik China dan Jepang Mulai Terdampak Perang Dagang

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 03 Sep 2018 21:00 WIB
Aktivitas manufaktur negara-negara Asia Timur, seperti China, Jepang, dan Korsel, disinyalir mulai terdampak perang dagang Amerika Serikat (AS).
Aktivitas manufaktur negara-negara Asia Timur, seperti China, Jepang, dan Korsel, disinyalir mulai terdampak perang dagang Amerika Serikat (AS). (REUTERS/China Daily).
Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivitas manufaktur sejumlah negara-negara di Asia Timur, seperti China, Jepang, dan Korea Selatan, disinyalir mulai terdampak perang dagang yang digongkan oleh Amerika Serikat (AS). Ekspor ketiga negara tersebut disebut tertekan.

Survei manajer pembelian menunjukkan bahwa tekanan secara terus menerus pada tujuan ekspor utama China, Jepang, dan Korsel. Di China misalnya, sektor manufaktur melambat lebih dari satu tahun pada Agustus 2018, dengan pesanan ekspor menyusut.

Hal yang sama juga dialami oleh Jepang dan Korsel yang menunjukkan meningkatnya proteksionisme pasar AS dan kekhawatiran permintaan China terhadap perlambatan permintaan dari Asia. Maklum, ekspor ke Asia berkontribusi besar terhadap ekonomi China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Balas-membalas tarif ini menyakiti ekonomi China jauh lebih besar daripada AS," ujar Yoshiki Shinke, Kepala Ekonom Dai-ichi Life Research Institute, Reuters, Senin (3/9).

Belum lagi, kepercayaan di banyak negara terkikis, karena peningkatan konflik tarif diyakini akan memukul rantai pasokan global. Bahkan, perang dagang disebut akan membekukan sektor investasi.

Sebelumnya, Trump mengungkapkan akan menerapkan kembali tarif baru setelah menerapkan tarif ekspor US$50 miliar dari China.


Sementara, ekonomi AS berada pada pijakan yang kuat berkat kebijakan pemotongan pajak oleh Trump. Sejumlah analis bahkan menyebut pertumbuhan ekonomi AS telah mencapai puncaknya.

Namun, jajak pendapat Reuters memperkirakan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia tersebut akan melambat dengan stabil pada kuartal-kuartal mendatang. Setelah itu, dampak perang dagang akan memukul ekonomi AS sendiri.

Jajak pendapat lainnya menunjukkan pandangan yang sama hati-hatinya untuk pertumbuhan zona euro selama sisa tahun ini dan tahun depan. (reuters/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER