Jokowi Instruksikan Darmin Damaikan Enggar dan Buwas

Tim | CNN Indonesia
Kamis, 20 Sep 2018 14:29 WIB
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk segera mengumpulkan para menteri bidang ekonomi guna membahas isu impor beras.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk segera mengumpulkan para menteri bidang ekonomi guna membahas isu impor beras. (ANTARA FOTO/Rahmad).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution untuk segera mengatur waktu bertemu dan mengumpulkan para menteri bidang ekonomi guna membahas polemik impor beras dengan baik.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi isu yang hadir di masyarakat terkait perbedaan pendapat soal ketersediaan beras.

Menurut Moeldoko, Presiden Jokowi telah menerima laporan mengenai kisruh impor beras antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso belakangan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sudah diberitahu Pak Menko Perekonomian Darmin Nasution dan saya juga sudah lapor," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (20/9).

Meski demikian, ia menyatakan belum mengetahui kepastian waktu Darmin bertemu Enggar dan Buwas.

"Secepatnya karena tadi Presiden minta Menko mengundang," tuturnya.


Terpisah, Menko Darmin mengonfirmasi dirinya bakal bertemu kedua pihak berseteru. Menurutnya, upaya itu telah dilakukan sejak beberapa hari lalu.

"Kami mencocokkan waktu agak susah untuk mengajak rapat. Ada yang bisa jam 7 malam, ada yang di mana. Tapi yang pasti masalah impor ini sudah kami laporkan ke wapres dan presiden," kata Darmin.

Sebelumnya, Buwas sempat berbeda suara dengan Kementerian Perdagangan mengenai impor beras. Menurutnya, pemerintah tak perlu mengimpor beras di paruh kedua tahun ini karena pasokan beras di gudang Bulog masih sekitar 2,4 juta ton.


Tak hanya itu, menurutnya Bulog tak memiliki tempat lagi guna menampung pasokan beras impor. (chri/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER