Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
Luhut Binsar Panjaitan meyakinkan bahwa potensi
gempa di Bali minim terjadi selama pelaksanaan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional
(IMF) dan Bank Dunia 2018.
Keyakinan itu didasarkan bahwa energi vulkanik di Bali telah keluar melalui letusan Gunung Agung beberapa waktu lalu.
"Kalau Bali, dari hasil studi, karena baru mengeluarkan energi, kemungkinan gempa tidak terjadi di Bali untuk sekarang ini," ujarnya di kantornya, Selasa (2/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Panitia Pertemuan Tahunan IMF - Bank Dunia ini mengungkapkan Panitia telah memiliki rencana cadangan jika terjadi bencana alam di Bali selama kegiatan berlangsung. Namun, rencana cadangan itu tak dirincinya.
Luhut mengingatkan bahwa Indonesia selama ini berada di pertemuan lempeng tektonik, sehingga memiliki banyak titik gempa. Namun, bukan berarti, masyarakat perlu takut berlebihan.
Ke depan, pemerintah akan menyiapkan pusat logistik untuk menempatkan peralatan yang diperlukan jika terjadi gempa di daerah sekitar seperti alat berat, mesin pemurni air, dan tenda-tenda. Lokasi yang dipilih adalah area yang tidak berada di titik gempa, seperti Surabaya, Medan, Lampung dan Kalimantan.
Terkait pasokan listrik, Luhut telah mengamankan dengan menyiapkan cadangan daya jika terjadi gangguan listrik selama acara berlangsung di lokasi pertemuan dan hotel.
"Kemudian, kalau ada gempa kami juga sudah menyiapkan pos darurat," terangnya.
Sebagai informasi, Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia akan digelar di Nusa Dua, Bali pada 8-14 Oktober. Gelaran ini akan dihadiri oleh pembuat kebijakan di sektor keuangan dari 189 negara, pelaku bisnis, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan media.
(sfr/bir)