Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perindustrian
Airlangga Hartarto ingin nilai perdagangan Indonesia dengan
Selandia Baru meningkat dua kali lipat pada tahun ini. Nila perdagangan kedua negara tercatat NZ$ 1,76 miliar atau Rp17,4 triliun pada tahun lalu. Ini artinya, target pemerintah bisa mencapai sekitar NZ$4 miliar atau Rp40 triliun.
Agar nilai perdagangan tersebut bisa terus ditingkatkan, Airlangga mengatakan pemerintah akan berusaha mendorong perluasan pasar industri otomotif ke negara tersebut. Kementerian Perindustrian menilai selama ini Indonesia sudah mengekspor banyak hasil industri otomotif ke Asean, Timur Tengah hingga ke Amerika Latin.
Padahal, Australia dan Selandia Baru juga memiliki potensi besar bagi industri otomotif nasional. "Mereka bisa membuka pasar otomotif dan komponen dari Indonesia, kemudian mereka mengembangkan
dairy product di Indonesia. Itu yang kami bisa lakukan supaya perdagangannya bisa naik," katanya seperti dikutip dari situs Kementerian Perindustrian, Senin (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pemerintah juga akan mendorong produktivitas dan daya saing industri dalam negeri agar produksinya bisa diterima pasar di Selandia Baru dan negara lainnya. Pemerintah, kata Airlangga, juga ingin meningkatkan investasi antara dua negara. Peningkatan investasi, utamanya ingin dilakukan di sektor industri pengolahan susu.
Airlangga menyatakan industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor andalan bagi Selandia Baru. Mereka menjadi investor dan pengekspor produk susu terbesar di dunia termasuk Indonesia. Saat ini, Fonterra sudah menanamkan modal sebesar Rp735 miliar.
Investasi ditanamkan untuk membangun pabrik pengolahan susu di Bekasi, Jawa Barat. Investasi tersebut merupakan yang terbesar pernah dilakukan investor asal Selandia Baru di kawasan Asean dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini.
(mjs/agt)